Ekonomi

Jelang Satu Tahun Kehadiran Whoosh, Apa Saja Dampak Positif yang Dirasakan?

  • October 3, 2024
  • 2 min read
Jelang Satu Tahun Kehadiran Whoosh, Apa Saja Dampak Positif yang Dirasakan?

Jakarta – Kereta cepat Whoosh telah melayani lebih dari 5,4 juta penumpang selama hampir satu tahun beroperasi resmi secara komersial di rute Jakarta-Bandung.

Dari jumlah tersebut, sekitar 300.000 penumpang merupakan warga internasional yang berasal dari 159 negara.

“Dengan 48 perjalanan per hari, Whoosh telah menjadi solusi transportasi modern bagi masyarakat yang mengutamakan efisiensi waktu, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan,” tutur General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, pada Selasa 1 Oktober 2024 seperti yang dikutip dari Infopublik.id.

Eva menambahkan PT KCIC selaku operator Whoosh menyatakan bahwa berbagai dampak positif telah muncul dari operasional Whoosh menjelang satu tahun. Whoosh kini menjadi solusi transportasi modern bagi masyarakat yang mengutamakan efisiensi waktu, keamanan, keselamatan, serta kenyamanan, dengan total 48 perjalanan setiap harinya.

“Sejak diluncurkan, kehadiran Whoosh memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia secara umum melalui berbagai manfaat sosial dan ekonomi yang turut dihadirkan,” katanya.

Eva menjelaskan bahwa menurut studi Universitas Indonesia, Whoosh berpotensi menghemat dana hingga triliunan rupiah per tahunnya. Kereta cepat asal Tiongkok ini dapat mengurangi biaya kecelakaan hingga Rp2,91 miliar per tahun, menekan biaya perbaikan infrastruktur sebesar Rp19 miliar per tahun, mengurangi emisi kendaraan sebesar Rp6,8 miliar per tahun, serta menghemat biaya bahan bakar hingga Rp3,2 triliun per tahun.

Angka ini didapatkan dari peralihan kebiasaan transportasi masyarakat dari yang semula menggunakan kendaraan pribadi ke penggunaan Whoosh yang lebih cepat dan efisien.

Manfaat ekonomi lainnya juga terlihat pada peningkatan nilai kawasan di sepanjang jalur dan sekitar stasiun Whoosh. Selain itu, jumlah penumpang yang mulai melakukan perjalanan komuter antara Bandung dan Jakarta mendorong berkembangnya pemukiman baru di sekitar stasiun Whoosh. Pertumbuhan pemukiman ini turut mendukung munculnya pusat-pusat ekonomi baru yang mendukung wilayah tersebut.

“Tumbuhnya pasar tradisional, pusat perbelanjaan, rumah makan, destinasi wisata, dan berbagai pusat aktivitas penunjang lainnya,” imbuh Eva.

Bukan hanya di Bandung, keberadaan kereta cepat produksi CRRC Qingdao Sifang ini juga dirasakan manfaatnya di Jakarta. KCIC juga mengembangkan kawasan Transit Oriented Development (TOD) di sekitar Stasiun Halim. Area ini dirancang sebagai kawasan perkotaan berintensitas tinggi yang terhubung secara langsung dengan sistem transportasi massal.

Sejak mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2024, Whoosh tidak hanya berfungsi sebagai solusi transportasi cepat, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan kawasan perkotaan modern, peningkatan nilai properti, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *