Jagokan Figur Luar untuk Jadi Ketum PPP, Romahurmuziy: Butuh Orang Baru untuk Kembali ke Senayan

JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy (Romy) mendorong kemunculan tokoh baru atau figur dari luar partai untuk memimpin PPP.
Langkah ini dianggap penting karena partai berlogo Ka’bah itu perlu mengganti ketua umum setelah gagal lolos ke Senayan pada pemilu tahun ini.
“Saya sendiri lebih memilih untuk mendorong wajah baru untuk memimpin partai karena PPP butuh energi baru. Energi besar, bukan untuk berjalan. Tapi untuk melompat mengatasi semua rintangan untuk kembali ke Senayan 2029,” ujar pria yang akrab disapa Romy dalam siaran pers, Rabu, dikutip dari Antara.
Romy menyebut telah mendengar sejumlah nama dari luar partai yang digadang-gadang sebagai calon ketua umum, seperti Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), eks KSAD Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, Amran Sulaiman, Marzuki Alie, dan Agus Suparmanto.
Sementara dari internal partai, hanya tiga nama yang mencuat, yaitu Sandiaga Uno, Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.
“Dari internal ada Sandi Uno, Sekjen Arwani dan Gus Yasin,” ungkap Romy.
Meski AD/ART PPP mensyaratkan calon ketua umum harus menjabat minimal satu periode dalam kepengurusan, Romy menegaskan bahwa aturan tersebut bersifat fleksibel.
Menurutnya, AD/ART dapat diubah sesuai kebutuhan dalam situasi tertentu.
“AD/ART itu bukan kitab suci. Dia bisa diubah tanpa syarat apapun oleh muktamirin sepanjang disetujui mayoritas dan berlaku seketika di muktamar,” tegasnya.
Untuk itu, Romy berharap Muktamar PPP pada September 2025 dapat menghasilkan keputusan besar terkait pergantian ketua umum guna membawa partai kembali berjaya.