Internasional

Ini Profil Jimmy Carter, Presiden ke-39 AS yang Meninggal Pada Usia 100 Tahun

  • December 30, 2024
  • 4 min read
Ini Profil Jimmy Carter, Presiden ke-39 AS yang Meninggal Pada Usia 100 Tahun Presiden ke-39 Amerika Serikat Jimmy Carter. (Dok: SS/Britannica)

JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter, telah meninggal dunia pada usia 100 tahun, pada Minggu (29/12/2024) sore waktu setempat.

Jimmy Carter, yang menjabat sebagai presiden AS dari 1977 hingga 1981, meninggal di kampung halamannya di Plains, Georgia.

Carter sempat dirawat di rumah sakit pada Februari 2023 dan memilih untuk dirawat di rumah setelahnya, seperti dilaporkan oleh People pada Senin (30/12/2024).

Dengan usianya yang panjang, Jimmy Carter dikenal sebagai mantan presiden yang paling lama hidup dalam sejarah AS.

Prestasinya tidak hanya terletak pada umur panjang, tetapi juga sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan pendiri organisasi nirlaba Carter Center.

Lalu, siapa sebenarnya Jimmy Carter?

Profil Mantan Presiden AS Jimmy Carter

James Earl Carter Jr., yang lebih dikenal sebagai Jimmy Carter, lahir pada 1 Oktober 1924 di kota pertanian kecil Plains, Georgia, AS.

Dikutip dari situs resmi Carter Center, ayahnya, James Earl Carter Sr., bekerja sebagai petani dan pengusaha, sementara ibunya, Lillian Gordy Carter, adalah seorang perawat.

Carter menempuh pendidikan di sekolah umum di Plains, melanjutkan kuliah di Georgia Southwestern College dan Georgia Institute of Technology, serta meraih gelar BS dari United States Naval Academy pada tahun 1946.

Dia bergabung dengan Angkatan Laut sebagai awak kapal selam dengan pangkat letnan dan kemudian mengikuti program kapal selam nuklir, di mana pangkat terakhirnya adalah perwira senior kru kapal selam.

Carter menikahi Rosalynn Smith pada tahun 1946, dan mereka memiliki tiga putra: John William (Jack), James Earl III (Chip), Donnel Jeffrey (Jeff), serta seorang putri, Amy Lynn.

Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1953, Carter keluar dari Angkatan Laut dan kembali ke Georgia untuk mengambil alih pertanian dan perusahaan keluarga, Carter’s Warehouse.

Carter dengan cepat menjadi pemimpin masyarakat di dewan daerah.

Pada tahun 1962, dia memenangkan pemilihan Senat Georgia dan kemudian menjadi gubernur Georgia pada tahun 1972.

Jimmy Carter terpilih sebagai presiden ke-39 AS dari Partai Demokrat pada 2 November 1976 dan menjabat dari 20 Januari 1977 hingga 20 Januari 1981.

Pencapaian Jimmy Carter

Sebagai presiden AS, Jimmy Carter berhasil merundingkan perjanjian dagang di Terusan Panama dan memimpin perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel.

Dia juga menjalin hubungan diplomatik dengan China dan menyelesaikan negosiasi perjanjian pembatasan nuklir SALT II dengan Uni Soviet.

Pemerintahan Carter juga berhasil melaksanakan program-program di bidang energi, transportasi, komunikasi, keuangan, dan pendidikan yang inovatif. Dia dikenal sebagai pejuang hak asasi manusia.

Namun, masa pemerintahannya juga diwarnai oleh invasi Uni Soviet ke Afghanistan, penyanderaan staf kedutaan AS di Iran, serta inflasi yang terus berlanjut.

Iran akhirnya membebaskan 52 warga Amerika yang disandera pada hari yang sama saat Carter meninggalkan jabatannya di Gedung Putih.

Mantan Presiden AS Jimmy Carter mengajar sekolah Minggu di Gereja Baptis Maranatha di Plains, Georgia, Amerika Serikat.(Dok: AP/John Amis)

Di luar pemerintahan, Carter telah menulis total 32 buku yang diterbitkan antara 1975 hingga 2018. Dia juga menjadi profesor terhormat di Emory University.

Bersama istrinya, mereka mendirikan Carter Center, sebuah organisasi nirlaba yang aktif dalam isu kebijakan publik.

Lembaga ini terlibat dalam upaya penyelesaian konflik, promosi demokrasi, perlindungan hak asasi manusia, serta pencegahan penyakit dan penderitaan di seluruh dunia.

Carter dan lembaganya telah terlibat dalam mediasi konflik di berbagai negara sejak tahun 1989 hingga sekarang. Dia dan istrinya juga menjadi relawan yang membantu merenovasi rumah bagi warga yang membutuhkan di AS dan negara lain.

Pada 10 Desember 2002, Komite Nobel Norwegia menganugerahkan Hadiah Nobel Perdamaian kepada Jimmy Carter atas “usahanya yang tak kenal lelah selama puluhan tahun untuk menemukan solusi damai bagi konflik internasional, memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, serta mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial”.

Dia dikenal menentang Perang Teluk pada tahun 1991 dan invasi AS ke Irak pada tahun 2003. Carter bahkan pernah menyamakan perlakuan Israel terhadap Palestina dengan apartheid di Afrika Selatan.

Carter juga pernah menyebut penentang Presiden Barack Obama sebagai pelaku rasisme dan menyatakan ketidaksetujuan terhadap Presiden Donald Trump.

Namun, sejak 18 Februari 2023, Jimmy Carter memutuskan untuk menghabiskan sisa waktu di rumah bersama keluarganya setelah berulang kali menerima perawatan rumah sakit.

Jimmy Carter akhirnya meninggal dunia pada Minggu (29/12/2024) sore waktu setempat pada usia 100 tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *