Internasional

India Pangkas Pajak Elektronik hingga Otomotif Demi Ringankan Beban Rakyat

  • September 4, 2025
  • 2 min read
India Pangkas Pajak Elektronik hingga Otomotif Demi Ringankan Beban Rakyat Ilustrasi New Delhi. (Unsplash)

NEW DELHI – Pemerintah India mengumumkan pemangkasan pajak barang dan jasa (GST) untuk berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga barang elektronik dan otomotif, guna memacu permintaan domestik di tengah tekanan ekonomi akibat tarif tinggi dari Amerika Serikat (AS).

Kebijakan ini diambil karena kenaikan tarif AS diperkirakan akan memengaruhi sektor industri India dan menurunkan daya beli masyarakat, yang menjadi pihak paling terdampak.

Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, mengatakan keputusan ini disepakati dalam rapat panel GST yang dihadiri menteri dari seluruh negara bagian pada Rabu (3/9/2025) malam.

“Panel menyetujui penurunan tarif untuk berbagai barang sehari-hari serta penyederhanaan struktur pajak,” ujar Sitharaman dalam konferensi pers, sebagaimana dilansir Reuters.

Struktur GST yang sebelumnya memiliki empat tingkatan tarif dan sering dikritik karena rumit, kini disederhanakan menjadi dua tingkat, yaitu 5 persen dan 18 persen. Barang kebutuhan seperti sabun, sampo, dan pasta gigi kini dikenakan pajak 5 persen, turun dari 18 persen. Sementara itu, pajak untuk mobil kecil, pendingin udara, dan televisi diturunkan dari 28 persen menjadi 18 persen. Pajak GST untuk asuransi jiwa individu dan asuransi kesehatan juga dihapuskan sepenuhnya.

Dampak Kebijakan

Pemangkasan pajak ini diperkirakan menyebabkan pemerintah federal dan negara bagian kehilangan pendapatan sekitar 480 miliar rupee atau setara Rp 89 triliun. Kebijakan ini akan berlaku mulai 22 September 2025, bertepatan dengan festival Hindu Navratri.

Namun, Kepala Ekonom State Bank of India (SBI), Soumya Kanti Ghosh, menyatakan bahwa kebijakan ini tidak akan terlalu membebani anggaran negara.

“Peningkatan konsumsi sebagai pengganti rasionalisasi tarif GST akan lebih dari sekadar menetralkan potensi dampak pendapatan,” katanya. Ia menambahkan bahwa dampak terhadap defisit fiskal bahkan bisa minimal atau justru positif.

Meski demikian, panel GST menetapkan tarif tinggi hingga 40 persen untuk barang mewah dan produk yang dianggap merusak kesehatan atau lingkungan, seperti rokok, mobil dengan mesin di atas 1.500 cc, dan minuman berkarbonasi.

Manfaat bagi Industri

Pemangkasan pajak ini diprediksi akan meningkatkan penjualan di berbagai sektor. Perusahaan barang konsumsi seperti Hindustan Unilever dan Godrej Industries, serta produsen elektronik seperti Samsung, LG, dan Sony, hingga perusahaan otomotif seperti Maruti, Toyota, dan Suzuki, diperkirakan akan meraup keuntungan besar.

Kebijakan ini sejalan dengan janji Perdana Menteri Narendra Modi untuk menurunkan tarif GST guna menyeimbangkan beban tarif tinggi dari AS. “Reformasi yang luas ini akan meningkatkan taraf hidup warga negara kita dan memastikan kemudahan berbisnis bagi semua orang, terutama pedagang dan pelaku usaha kecil,” kata Modi usai pengumuman kebijakan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *