Hensa Soroti Nama-nama Pelaku Dugaan Korupsi Pertamina yang Mulai Hilang Akibat “Gorengan” Politik

JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio, yang akrab disapa Hensa, kembali menyoroti kasus dugaan kasus megakorupsi di Pertamina yang merugikan negara hingga Rp 193 triliun per tahun.
Hensa menilai bahwa sorotan terhadap pelaku utama kasus ini, termasuk para pengusaha yang diduga terlibat, mulai tenggelam akibat isu-isu politik yang mendominasi perhatian publik.
Hal ini, menurutnya, menjadi bukti bahwa “gorengan politik” telah berhasil mengalihkan fokus dari substansi kasus korupsi yang merugikan negara tersebut.
“Jadi siapa aja pelaku korupsi 193 triliun per tahun di Pertamina itu?,” sindir Hensa melalui akun X pribadinya, @satriohendri, 7 Maret 2025.
“Bisa gak menyebutkan nama pengusaha yang terlibat 1000 triliun korupsi Pertamina? Kalo gak bisa, canggih berarti pengusahanya hahahaha, ya nggak? ya nggak? ya nggak?” lanjutnya melalui akun X pribadinya pada 8 Maret 2025.
Hensa menegaskan bahwa kasus ini merupakan kelanjutan dari sorotannya sebelumnya, di mana ia meminta masyarakat tidak terjebak pada narasi politik.
Ia khawatir, pelaku utama justru lepas dari pengawasan karena publik terlalu sibuk dengan isu-isu politik yang sengaja digoreng.
“Kita harusnya fokus ke kasusnya, nah sekarang malah seperti ini, pertama, siapa pelaku-pelakunya, ada yang tahu nggak? Kedua, soal pengusaha yang namanya hilang dari perbincangan. Kalau sampai tenggelam, berarti canggih sekali pengusaha ini memanfaatkan situasi, dan terbukti sekarang orang mulai lupa nama-nama pelakunya,” ujar Hensa.
Cuitan Hensa tersebut mendapat tanggapan beragam dari warganet. Mereka heran akan aparat hukum yang sulit mengungkap pelaku utama hingga mencium adanya upaya mencari kambing hitam untuk menutupi pelaku aslinya.
“Heran saya mencari dan menangkap koruptor kok susah ya. Padahal identitasnya jelas, nama perusahaannya ada. Apa gak bisa dibuat seperti mengusut pelaku narkoba. Pelaku narkoba ketangkap 1 bisa langsung ketauan semuanya hasil pengembangan pelaku yg sudah tertangkap,” ujar pengguna X @Bangrudi81 membalas cuitan Hensa pada 7 Maret 2025.
“Sama spt kasus pagar laut di mana cuma sekelas kades yg diproses, mungkin kasus Pertamina jg sedang mencari kepala SPBU atau Pertashop yg mau dikorbankan.” ujar @Om_HME yang juga membalas cuitan Hensa pada tanggal 8 Maret 2025.
Sebelumnya, Hensa telah menyoroti kasus dugaan korupsi di Pertamina Patra Niaga yang menyebabkan kerugian negara Rp 193 triliun per tahun. Ia meminta agar perhatian publik tetap pada substansi kasus, bukan spekulasi politik.
“Ini kasus besar, dampaknya luar biasa. Jangan sampai kita terpecah perhatiannya gara-gara politik,” kata Hensa.
Hensa kembali mengingatkan bahwa pengalihan isu ke ranah politik bisa menjadi strategi untuk menyamarkan pelaku utama.
“Pengusaha atau pelaku yang canggih ini bisa lolos kalau kita lengah. Masyarakat harus terus menekan agar hukum berjalan dan dalangnya terungkap,” tegasnya.