Hensa Nilai PPP Butuh Ketum yang Padat Logistik, Mengapa?

JAKARTA – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti bursa pemilihan calon ketua umum baru Partai Persatuan Pembangunan yang ramai dibahas publik saat ini.
Menurut Hensa, partai berlogo Kabah tersebut memerlukan sosok yang memiliki logistik atau dana politik yang memadai agar tujuan partai segera tercapai.
“Apa alasan PPP mencari ketua umum baru? Menurut saya, jawabannya logistik atau uang,” kata Hensa dalam cuitan X akun pribadinya, @satriohendri, Sabtu (31/5/2025).
Hensa tak menampik jika jawaban tersebut terkesan pragmatis. Namun, ia menyoroti bahwa saat ini fenomena di dunia politik Indonesia cenderung membutuhkan logistik dibandingkan idealisme.
Selain itu, Hensa juga melihat bahwa harapan PPP saat ini adalah kembali ke Senayan setelah saat Pemilu 2024 hanya kalah 0,2 persen.
“Maka pada saat PPP mencari ketua umum, salah satu yang diharapkan adalah ketua umum yang memiliki kekuatan logistik besar dan banyak, kenapa? Karena untuk menembus Senayan tidak mudah,” ujar Hensa.
Terkait dengan nama-nama yang sudah mulai muncul membantah masuk ke dalam bursa caketum, Hensa melihat bahwa hal tersebut adalah seleksi alam.
Dengan tujuan PPP kembali ke DPR, maka Hensa melihat bahwa sosok-sosok yang sebelumnya masuk ke dalam bursa caketum itu juga terseleksi dengan sendirinya dikarenakan faktor logistik itu sendiri.
“Kemarin kan hanya kurang 0,2 persen, nah dengan tujuan PPP adalah kembali ke Senayan, jadi nama-nama besar itu akan terseleksi dengan sendirinya dengan kekuatan logistik,” kata Hensa.
“Namun, PPP tak hanya butuh logistik saja, banyak partai yang memiliki padat modal namun gagal lolos ke Senayan, jadi selain butuh caketum kaya, juga butuh yang koneksinya luas,” pungkas Hensa.
Bursa caketum PPP
Sebelumnya, PPP berencana menggelar muktamar pada Agustus atau September. Saat ini, tercatat sembilan nama masuk dalam bursa calon ketua umum PPP.
Juru bicara Dewan Pimpinan Pusat PPP, Usman Muhammad, mengatakan sembilan nama yang masuk dalam bursa calon ketua umum tersebut berasal dari internal dan eksternal partainya.
Bursa calon ketua umum dari internal PPP antara lain Pelaksana Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy, Sandiaga Salahuddin Uno, Amir Uskara, dan Taj Yasin Maimoen.
Selanjutnya, bursa calon ketua umum PPP dari kalangan eksternal antara lain Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional dan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purnawirwan) Dudung Abdurrachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy mengatakan ia sempat membujuk Anies Baswedan, Agus Suparmanto, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk menjadi calon ketua.
Rommy mengaku beberapa kali berdiskusi dengan Jokowi mengenai siapa yang pantas menjadi calon ketua PPP. Dari diskusi itu, Rommy mengaku fokus untuk mengusung nama Amran.
βKarena pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,β kata Rommy.