Hendri Satrio: Penugasan Gibran ke Papua Sebetulnya Peluang Buktikan Kapasitas sebagai Wakil Presiden

JAKARTA – Analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menilai penugasan khusus Presiden Prabowo Subianto kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menangani isu di Papua merupakan kesempatan strategis bagi Gibran untuk membuktikan kemampuannya sebagai wakil presiden.
Meski belakangan isu itu sudah diklarifikasi oleh Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra bahwa Gibran tak berkantor di sana, Hensa melihat sisi lain dari penugasan untuk Gibran tersebut.
Ia menyoroti bahwa sejak menjabat pada Oktober 2024, Gibran belum menunjukkan kinerja yang mencerminkan kapasitasnya sebagai wapres, terutama di mata generasi muda yang menjadi basis pendukungnya.
”Mas Gibran itu kan mengakunya anak muda, dipilihnya sama anak muda, beban dia membuktikan bahwa dia bisa kerja itu bukan ke generasi yang lebih senior, tapi justru ke anak-anak muda yang seumuran dia, dan dibawahnya Gibran lagi, jadi kalau dia gagalnya di Wapres, otomatis susah anak muda diterima lagi,” ujar Hensa kepada wartawan.
Ia menambahkan, sejauh ini publik lebih sering melihat Gibran dalam kegiatan seremonial, seperti pidato atau acara publik, yang tidak mencerminkan kontribusi substansial terhadap penyelesaian masalah nasional.
Penugasan ke Papua, yang mencakup isu pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat adat, menurut Hensa, bisa menjadi momen krusial untuk Gibran membuktikan kapasitasnya sebagai wakil presiden.
“Maka kemudian begitu ada penugasan dari Pak Prabowo, ini ada harapan dari rakyat, ‘wah ini dia nih, pembuktian, Mas Gibran nih, kerja nih dia nih, beres nggak nih?,’ Itu kan keren tuh, pembuktian Gibran, tugas beneran dari Presiden” kata Hensa.
Lebih lanjut, Hensa berpendapat tugas seorang Gibran sebagai seorang wakil presiden seharusnya juga ikut membantu menyelesaikan permasalahan bangsa ini.
Hensa menekankan, kegagalan Gibran dalam menjalankan tugas ini dapat berdampak luas, terutama pada persepsi masyarakat terhadap generasi muda yang terjun di dunia politik dan pemerintahan.
“Sekali lagi ya, saya garis bawahi, pembuktian seorang Gibran itu bukan ke generasi yang lebih tua, tapi ke anak-anak muda. Karena kalau tidak bisa membuktikan kinerjanya, bisa marah-marah anak muda,” kata Hensa.
Hensa berharap Gibran dapat melaksanakan tugas ini dengan baik, tidak hanya untuk membuktikan kapasitasnya, tetapi juga untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintahan.
“Dan apa pun tugas kepada Mas Gibran dari Pak Prabowo, kita harapkan bisa terlaksana. Karena ini demi nama baik Pak Jokowi juga, Jangan sampai Pak Jokowi udah dorong-dorong, ternyata anaknya enggak bisa kerja, ini penting ya,” pungkas Hensa.