Nasional

Hendri Satrio: Kabinet Prabowo Hasil Kemenangan Elektoral yang Akan Berpotensi Bebani APBN

  • October 20, 2024
  • 2 min read
Hendri Satrio: Kabinet Prabowo Hasil Kemenangan Elektoral yang Akan Berpotensi Bebani APBN Analis komunikasi politik, Hendri Satrio. (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Analis Komunikasi Politk Hendri Satrio (Hensa) menilai, kabinet gemuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jelas akan membebani APBN.

Hal ini, kata Hensa, berdasarkan rencana kabinet Prabowo-Gibran yang akan terdiri dari 104-106 menteri dan wakil menteri serta beberapa kementerian baru yang dipecah.

“APBN kita pasti akan, walaupun tidak akan, misalnya Pak Prabowo mengatakan bahwa jangan kemudian mengambil uang dari APBN, tapi kabinet gemuk ini sudah jelas membebani negara,” kata Hensa.

“Bukan saja dari sisi nomenklatur belanja pegawai, tapi juga belanja infrastrukturnya, termasuk gedung dan lain-lain,” lanjutnya.

Founder Lembaga Survei KedaiKOPI itu pun menilai, kabinet Presiden Prabowo menjadi gemuk karena harus memenuhi keinginan orang-orang yang telah berjasa ikut membantu memenangkannya di Pilpres 2024 kemarin.

Sehingga, kata Hensa, Prabowo pun harus merubah nomenklatur kementerian dan akhirnya membentuk kabinet yang berpotensi akan membebani negara.

“Itu sebuah fenomena yang harus kita terima, jadi ini mungkin adalah kemenangan elektoral pertama yang kemudian berpotensi membebani APBN,” kata Hensa.

Di sisi lain, Hensa tak memungkiri bahwa kabinet yang akan menjalankan pemerintahan nantinya tak berbeda jauh dengan kabinet Joko Widodo.

Hal itu, kata Hensa, ditunjukkan dari 17 menteri era Jokowi yang dipanggil oleh Prabowo untuk mengisi kembali kursi di kabinet.

Menurutnya, ini memperlihatkan bahwa Joko Widodo mewariskan banyaknya utang dan program-programnya kepada Prabowo.

“Menurut saya Pak Prabowo mungkin kalau dengan komposisi kabinet seperti yang kemarin kita lihat, maka akan meneruskan cara-cara rezim hutangnya Pak Jokowi itu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan, program-program atau proyek-proyeknya,” kata Hensa.

“Sehingga kalau saya lihat ini ada kecenderungan Pak Prabowo yang penting dia dilantik dulu, nanti kalau kemudian sudah dilantik, dia sudah merasa nyaman baru lah ada gerakan-gerakan politik untuk menjadikan dirinya memang leaders yang memang diharapkan oleh rakyat Indonesia,” lanjutnya.

Meski begitu, Hensa mengaku tetap optimis dan memberikan kesempatan kepada Prabowo untuk menjalankan pemerintah serta kabinetnya.

“Saya katakan ya, memang kita harus memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo untuk mengandalkan pemerintahannya dan memberikan kesempatan kepada Pak Prabowo memimpin kabinet,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *