Guntur Romli Sebut Hasto PDI-P Punya Video Skandal Elite Politik, Hensa: Buka Aja, Jangan Ada Sandera
JAKARTA – Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menekankan pentingnya mengakhiri praktik politik sandera yang merusak iklim demokrasi di Indonesia.
Hal ini sekaligus menyoroti pernyataan Politikus PDI Perjuangan Guntur Romli yang mengungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memiliki video-video yang berpotensi mengungkap skandal politik yang melibatkan mantan dan penguasa saat ini.
Hensa berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
“Kalau ada, dibuka saja. Sehingga misteri di balik ini selesai, termasuk tugasnya KPK menemukan Harun Masiku,” ujar Hensa kepada wartawan.
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI ini juga berpendapat, penyanderaan politik sering kali dilakukan oleh mantan penguasa dan penguasa saat ini, terutama ketika kedua belah pihak sedang berseteru.
“Sanderaan-sanderaan politik ini, hanya bisa dilakukan oleh mantan penguasa dan penguasa. Karena yang punya rahasia tuh, yang punya kartu-kartu truf itu biasanya penguasa kan,” kata Hensa.
“Nah, biasanya, kalau penguasa dan mantan penguasa ini sedang berseteru, maka buka-bukaan kartu truf ini terjadi. Sebetulnya ini harus dihentikan. Karena akhirnya politiknya jadi nggak sehat,” lanjutnya.
Hensa pun menyoroti, politik sandera ini seringkali menggunakan situasi ini untuk mengancam penguasa, agar yang melakukan ini dapat kembali berkuasa atau mempertahankan kekuasaan mereka dan sebaliknya.
“Ada penguasa yang terancam, kemudian supaya kekuasaannya tidak dilepas, dia bergabung dengan penguasa lagi, makanya ketika ada video-video itu, saya, Hendri Satrio bilang, buka aja, jadi tidak ada lagi penyanderaan dalam politik, soalnya jadi ancam-mengancam saja iklimnya,” ungkapnya.
Hensa pun mengajak semua pihak, termasuk partai politik besar seperti PDI Perjuangan yang disebut Guntur Romli memiliki video-video tersebut, harus berani membuka semua informasi yang ada.
Sebab, Hensa percaya bahwa keterbukaan informasi akan membawa dampak positif bagi iklim politik di tanah air.
“PDI Perjuangan waktu itu berkuasa, makanya dia punya catatan-catatan ini, makanya kan tadi saya katakan ini hanya bisa dilakukan oleh mantan penguasa dan penguasa, jadi buka saja agar iklim demokrasi kita semakin sehat,” pungkas Hensa.(*)