Gibran ke Sumatera Barat, Temui Anak-Anak Korban Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang

JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang, Sumatera Barat, pada Rabu (30/7/2025) siang untuk bertemu jemaat dan 23 anak korban perusakan rumah doa Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah.
Perusakan terjadi pada Minggu (27/7/2025) oleh sekelompok warga yang menganggap bangunan tersebut sebagai gereja tanpa izin, sehingga memicu kepanikan, terutama di kalangan anak-anak dan jemaat yang sedang beribadah.
Awalnya, jemaat GKSI diminta bersiap bertemu Gibran di rumah doa pada Rabu pagi, namun lokasi pertemuan dipindahkan ke Dinsos Padang. Gibran tiba sekitar pukul 10.53 WIB dengan mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang hitam.
Di aula Dinsos, ia bertemu langsung dengan 23 anak yang mengalami trauma akibat peristiwa tersebut, didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Wakil Gubernur Vasko Rusemy. Rombongan Wapres juga membawa bantuan berupa perlengkapan sekolah seperti buku tulis dan mainan anak.
Selama sekitar 20 menit, Gibran mendengarkan cerita dan kondisi para korban. Anak-anak tersebut juga menerima layanan trauma healing dari tim psikolog.
Saat meninggalkan aula, hujan ringan mengguyur kawasan Dinsos, dan Gibran tampak dipayungi anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menuju mobil Toyota Kijang Innova putih. Sebelum berangkat ke Balai Kota Padang sekitar pukul 11.16 WIB, ia sempat melambaikan tangan kepada awak media.
“Mas Wapres agendanya di Padang itu ke Sekolah Rakyat, Dinsos, dan ke Balai Kota Padang untuk bertemu FKUB. Saya juga langsung menuju ke sana mendampingi Wapres.” ujar Vasko.
Sebelum ke Dinsos, Gibran juga mengunjungi Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) untuk meninjau kegiatan Sekolah Rakyat.
Terkait perusakan rumah doa GKSI yang juga digunakan untuk pendidikan agama siswa Kristen, pihak kepolisian telah menangkap sembilan orang terduga pelaku berdasarkan video yang beredar luas di media sosial.