Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Jalur Gaza

JAKARTA – Sebanyak lebih dari 550 truk yang berisi bantuan kemanusiaan berhasil memasuki jalur Gaza di hari pertama gencatan senjata, Minggu (19/1).
Disadur dari Antara, ketika gencatan senjata dimulai truk-truk tersebut masuk melalui pintu perbatasan Rafah yang memisahkan Gaza dengan Mesir.
“Sejak Minggu pagi, 552 truk pembawa bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza, termasuk 242 truk bantuan yang dialokasikan untuk bagian utara Jalur Gaza,” kata sumber kementerian dalam negeri Gaza.
Truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza membawa bahan bakar, pasokan peralatan medis, serta makanan yang mencakup sayuran dan buah-buahan.
Pihaknya menegaskan bahwa upaya meningkatkan jumlah truk bantuan ke Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Palestina terus berlanjut.
Baca juga: Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlaku 19 Januari
Di sisi lain, media Mesir Al-Qahera News melaporkan bahwa sebanyak 330 truk bantuan, termasuk 20 truk yang membawa bahan bakar, telah memasuki Jalur Gaza.
Mereka berhasil memasuki Gaza dengan melawati titik-titik perbatasan Al-Auja dan Kerem Shalom yang dikelola oleh Israel.
Rencana gencatan senjata di Gaza mengalami penundaan hampir tiga jam akibat perdebatan terkait pembebasan sandera yang disandera Hamas.
Sebelumnya, dijadwalkan gencatan senjata dijadwalkan pukul 08:30 pagi, namun semua itu baru dimulai pukul 11:15 pagi.
Masyarakat Gembira
Menyambut pengentian tembak-menembak sementara, masyarkat Gaza bersama para pejuang merayakannya dengan turun ke jalan sambil mengibarkan bendera Palestina.
Kehidupan di Gaza mulai pulih dengan pasar dan kedai kembali dibuka, sementara puing-puing di jalanan sedang dibersihkan.
“Kami merasa sangat senang dan bahagia di Jalur Gaza setelah berakhirnya perang ini,” kata seorang warga Gaza.
Ribuan warga Gaza kembali ke rumah dengan membawa tenda, pakaian, dan barang pribadi setelah 15 bulan perang brutal.
Perang tersebut menyebabkan sebagian besar penduduk Gaza mengungsi, beberapa kali berpindah tempat, sambil merasakan kehilangan yang mendalam.
Dampak Perang
Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 menewaskan hampir 47.000 orang, mayoritas wanita dan anak-anak, serta melukai 110.700.
Agresi ini menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, kehancuran luas, dan krisis kemanusiaan yang merenggut ribuan nyawa lansia dan anak-anak.
Pada November 2024, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant terkait kejahatan perang di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan genosida selama serangan terhadap Jalur Gaza.