Internasional

Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlaku 19 Januari

  • January 17, 2025
  • 2 min read
Gencatan Senjata Hamas-Israel Berlaku 19 Januari Masyarakat Gaza bersorak merayakan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel. (Foto: Bashar Taleb/AFP)

JAKARTA – Kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Hamas dengan Israel di Gaza, akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari 2025.

Pernyataan ini disampaikan Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani Rabu.

Dilansir dari Antara, Kesepakatan ini dicapai berkat upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Baca juga: TikTok Akan Berhenti Beroperasi di AS per 19 Januari 2025

Dalam perjanjian tersebut, Hamas setuju untuk membebaskan 33 sandera sebagai imbalan atas pembebasan sejumlah tahanan Palestina.

Selain itu, kedua pihak sepakat untuk terus merundingkan rincian pelaksanaan kesepakatan.

Sheikh Mohammed menekankan bahwa gencatan senjata ini tidak hanya mencakup pertukaran tahanan dan sandera, tetapi juga bertujuan untuk menghentikan ketegangan.

Kesepakatan ini juga mencakup upaya untuk meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza secara aman dan efektif.

Rehabilitasi fasilitas kesehatan dan infrastruktur lainnya, serta penyediaan pasokan untuk kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak konflik juga menjadi fokus kesepakatan ini.

Dia menambahkan, dalam tahap pertama Hamas berkomitmen untuk membebaskan 33 sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan warga sipil yang sakit.

Sebagai imbalannya, Israel akan melepaskan sejumlah tahanan Palestina.

Al-Thani menjelaskan bahwa rincian untuk tahap kedua dan ketiga akan diselesaikan selama pelaksanaan tahap pertama.

Ia menekankan pentingnya Hamas dan Israel untuk mematuhi ketentuan perjanjian.

Hal tersebut bertujuan untuk melindungi warga sipil dan menciptakan dasar bagi perdamaian yang berkelanjutan di antara kedua belah pihak.

Qatar berencana untuk terus berkolaborasi dengan Mesir dan Amerika Serikat guna memastikan komitmen tersebut dipatuhi dan pelaksanaan kesepakatan berjalan lancar.

Akibat Perang

Perang yang terjadi antara Hamas dengan Israel di jalur Gaza telah berlangsung selama lebih dari 16 bulan.

Perang tersebut telah memporak-porandakan kota-kota di sepanjang jalur Gaza dan menimbulkan puluhan ribu korban jiwa di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.

Selain korban jiwa, konflik berdarah ini telah memaksa hampir 1,9 juta warga Gaza telah mengungsi, yang merupakan lebih dari 80% dari total populasi di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *