Gaza di Persimpangan: Trump Beri Hamas 3 Hari Jawab Proposal Damai
JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan batas waktu tiga hingga empat hari kepada Hamas untuk merespons rencana perdamaian 20 poin yang ia usulkan guna mengakhiri konflik berkepanjangan di Gaza.
Hal ini disampaikan Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Selasa (30/9), sembari memperingatkan bahwa penolakan terhadap proposal tersebut akan membawa “akhir yang buruk”.
“Kita akan menunggu tiga hingga empat hari. Kita lihat nanti,” kata Trump dikutip dari Antara.
Presiden AS itu mengklaim bahwa sejumlah negara Arab dan Muslim telah menyepakati proposal perdamaian tersebut, begitu pula dengan pihak Israel.
Kini, lanjut Trump, keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan kelompok perlawanan Palestina tersebut.
“Kami tinggal menunggu Hamas, dan keputusan di tangan mereka. Jika ingin melakukannya, silakan. Tetapi jika tidak, ini akan menjadi akhir yang buruk,” tegas Trump.
Beberapa Poin Usulan Damai
Proposal damai yang diumumkan Trump sehari sebelumnya dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuat beberapa poin utama, di antaranya:
- Pembebasan seluruh sandera Israel sebagai imbalan atas pembebasan puluhan tahanan Palestina
- Perlucutan senjata total Hamas
- Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza
- Pembentukan pemerintahan teknokrat Palestina yang bersifat apolitis untuk mengelola Jalur Gaza
Usulan ini disebut sebagai upaya untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan memicu krisis kemanusiaan parah di wilayah kantong Palestina tersebut.
Lebih dari 66.000 Warga Palestina Tewas
Sejak serangan militer Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina dilaporkan tewas, menurut data terbaru lembaga kemanusiaan. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Serangan bertubi-tubi dan blokade total telah menyebabkan kerusakan besar-besaran di infrastruktur sipil, membuat Gaza nyaris tak layak huni, memicu kelaparan, serta memperparah penyebaran penyakit menular.
Hamas Belum Memberikan Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Hamas mengenai tanggapan terhadap proposal damai tersebut.
Namun sejumlah pengamat menilai, syarat pelucutan senjata total dan pembentukan pemerintahan apolitis menjadi dua poin yang kemungkinan akan menjadi ganjalan dalam proses negosiasi.
Sementara itu, komunitas internasional terus mendesak penghentian kekerasan di Gaza dan pembukaan jalur kemanusiaan secara permanen.(*)