Fraksi Gerindra Segera Proses Pengunduran Diri Rahayu Saraswati
JAKARTA – Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo Subianto, resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Fraksi Partai Gerindra. Pengunduran diri tersebut disampaikan pada Rabu (10/9/2025) malam, dan penonaktifan status keanggotaannya di DPR telah dilakukan per hari ini, Kamis (11/9/2025).
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPR, Bambang Haryadi, menjelaskan bahwa keputusan penonaktifan dilakukan setelah pengkajian dan koordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra.
“Prinsipnya, untuk per hari ini, kita sudah sepakat untuk melakukan penonaktifan, setelah sekaligus kita mengkaji dan juga berkoordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra,” ujar Bambang dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Bambang menyatakan bahwa Fraksi Gerindra menghormati keputusan Rahayu Saraswati untuk mundur. Namun, ia menegaskan pentingnya menjunjung asas demokrasi, mengingat Rahayu mendapat mandat dari masyarakat Daerah Pemilihan Jakarta III, yang meliputi Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara, dengan perolehan suara sekitar 227 ribu.
“Bagaimanapun, Sara mendapat mandat dari Daerah Pemilihan Jakarta III. Dan sebagian adalah mandat yang diberikan masyarakat dari tiga wilayah tersebut kepada kader kami yang bernama Saraswati Rahayu,” kata Bambang.
Fraksi Gerindra, lanjutnya, akan menindaklanjuti pengunduran diri tersebut sesuai dengan ketentuan undang-undang, mengingat Rahayu adalah anggota DPR sekaligus kader partai.
“Kami fraksi akan menindaklanjuti sesuai dengan kaidah dan ketentuan undang-undang,” imbuhnya.
Rahayu Saraswati mundur dari DPR RI
Pengunduran diri Rahayu Saraswati dipicu oleh polemik pernyataannya dalam sebuah podcast berjudul “Rahayu Saraswati kupas isu perempuan hingga kolaborasi ekonomi kreatif” di Antara TV Indonesia pada 28 Februari 2025.
Dalam siniar berdurasi 42 menit tersebut, Rahayu membahas isu perempuan dan ekonomi kreatif. Namun, potongan video berdurasi dua menit dari podcast itu menjadi viral dan memicu diskursus publik terkait kewirausahaan.
“Dua menit lebih yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat,” ujar Rahayu dalam keterangan videonya, Rabu (10/9/2025) malam.
Rahayu menegaskan bahwa pernyataannya tidak bermaksud meremehkan usaha masyarakat di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Ia menjelaskan bahwa tujuannya adalah mendorong semangat kewirausahaan, terutama di era transformasi digital yang membuka peluang besar di sektor ekonomi kreatif. Namun, ia mengakui bahwa pernyataannya telah menyakiti hati masyarakat.
“Saya paham bahwa kata-kata saya telah menyakiti banyak pihak, terutama yang saat ini masih berjuang untuk menghidupi keluarganya, bahkan untuk masih bisa bertahan hidup. Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, melalui pesan ini, saya ucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahan saya,” ujar Rahayu.
“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra,” tambahnya.
Rahayu menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan dalam pernyataannya dan memilih mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.