Sport Umum

Fans Malaysia Geram Usai FIFA Jatuhkan Sanksi, Menpora Hannah Minta FAM Bereskan Semua

  • October 8, 2025
  • 3 min read
Fans Malaysia Geram Usai FIFA Jatuhkan Sanksi, Menpora Hannah Minta FAM Bereskan Semua Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menemukan adanya pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi tujuh pemain tim nasional Malaysia. (Dok, Istimewa)

JAKARTA – Penggemar sepak bola Malaysia mengungkapkan kemarahan mereka menyusul sanksi yang dijatuhkan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) serta tujuh pemain naturalisasi yang diduga menggunakan dokumen palsu untuk memperkuat tim nasional Harimau Malaya.

Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, menegaskan bahwa publik berhak mendapatkan penjelasan penuh dari FAM terkait temuan FIFA.

“Saya telah membaca laporan disipliner lengkap yang dikeluarkan FIFA. FAM tidak boleh berdiam diri dan harus memberikan respons yang jelas atas semua temuan tersebut,” kata Yeoh dalam pernyataannya yang dikutip New Straits Times, Selasa (7/10/2025).

Yeoh juga menyatakan kekecewaannya atas situasi yang mencoreng nama baik tim nasional Malaysia.

“Para penggemar sepak bola Malaysia kecewa, marah, dan terluka oleh kontroversi ini,” ujarnya.

Ia mendesak FAM untuk segera mengumumkan rencana banding dan mematuhi semua prosedur hukum yang diperlukan.

Meski demikian, Yeoh meminta masyarakat untuk tetap mendukung tim nasional Harimau Malaya yang akan bertanding dalam laga kualifikasi Piala Asia 2027.

“Kita juga tidak boleh melupakan skuad Harimau Malaya yang akan menghadapi Laos pekan ini. Kepada para pemain Malaysia, kami selalu bersama kalian,” kata Yeoh, merujuk pada laga kualifikasi Piala Asia 2027.

Temuan FIFA

Dalam laporan yang dirilis pada Senin (6/10/2025) malam, Komite Disipliner FIFA (FDC) menyatakan bahwa FAM menyerahkan akta kelahiran yang menyebutkan kakek atau nenek beberapa pemain lahir di Malaysia. Namun, dokumen asli yang diperoleh FIFA menunjukkan bahwa mereka sebenarnya lahir di Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol.

FIFA menemukan bahwa FAM gagal memverifikasi dokumen asli dan hanya mengandalkan salinan dari Departemen Pendaftaran Nasional Malaysia (NRD). Departemen tersebut ternyata tidak memiliki akta kelahiran asli, melainkan menggunakan “bukti sekunder” dari luar negeri untuk mengonfirmasi asal-usul Malaysia para pemain tersebut. Praktik ini dianggap sebagai pelanggaran oleh FIFA.

Investigasi FIFA dimulai pada 22 Agustus lalu, bertepatan dengan pengunduran diri Presiden FAM Joehari Ayub dengan alasan kesehatan. Posisi presiden sementara kini dijabat oleh Yusoff Mahadi sebagai pelaksana tugas, sesuai laporan Malay Mail.

FAM Ajukan Banding, Penggemar Tetap Geram

Menanggapi temuan FIFA, FAM menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi yang diberikan.

“Semua dokumen dan bukti yang diperlukan telah disiapkan dan siap diajukan. Kami berkomitmen untuk melindungi kepentingan sepak bola nasional serta memastikan proses yang adil dan transparan,” tulis FAM melalui pernyataan di laman Facebook resminya.

Namun, pernyataan tersebut justru memicu kemarahan penggemar. Ribuan komentar bernada kecewa membanjiri akun media sosial FAM. Salah satu warganet menulis, “Kalian keturunan pengkhianat,” sementara banyak lainnya menuntut agar pejabat FAM mengundurkan diri.

Di komunitas pendukung Harimau Malaya, yang memiliki lebih dari 1,8 juta pengikut, unggahan terkait keputusan FIFA memicu hampir 4.000 komentar dalam waktu sepuluh jam. Mayoritas penggemar menuding FAM tidak jujur dalam proses naturalisasi pemain.

Tetap Berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2027

Meski menghadapi sanksi, tim nasional Malaysia tetap akan melanjutkan perjuangan di kualifikasi Piala Asia 2027. Skuad asuhan pelatih Peter Cklamovski dijadwalkan menghadapi Laos pada 9 dan 14 Oktober mendatang.

Saat ini, Malaysia memimpin Grup F dengan dua kemenangan atas Nepal dan Vietnam. Namun, posisi tersebut terancam karena FIFA dapat memutuskan hasil 0-3 forfeit untuk pertandingan yang melibatkan pemain yang dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *