DLH Jakarta Akan Tangani “Food Waste” dari Makan Bergizi Gratis
JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta siap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan fokus pada pengelolaan sampah organik atau food waste.
Dukungan ini mencakup penanganan sampah organik dapur (SOD) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ke sekolah-sekolah.
Hal itu untuk memastikan pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik secara efektif.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menegaskan komitmen DLH dalam menangani sampah organik dari dapur hingga sisa makanan di sekolah.
Baca: Soal Makan Bergizi Gratis, Hensa: Harus Berkesinambungan
Asep juga menjelaskan bahwa sisa makanan di sekolah akan disalurkan ke bank sampah dan komunitas pegiat Biokonversi Maggot BSF.
Nantinya, sisa makanan tersebut akan diolah menjadi produk bernilai dan melibatkan partisipasi masyarakat.
DLH Jakarta telah menyiapkan mekanisme pengelolaan sampah organik dengan melibatkan berbagai pihak.
Sampah dapur seperti kulit buah, sisa sayuran, dan bahan organik lainnya di SPPG akan difasilitasi penanganannya.
Sisa makanan dari sekolah akan dikumpulkan secara terpisah untuk dimanfaatkan sebagai pakan maggot atau bahan pembuatan kompos.
“Kami ingin memastikan bahwa sampah organik dari program Makan Bergizi Gratis tidak hanya terkelola dengan baik tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” jelasnya.
MBG Resmi Dimulai 6 Januari
Program makan bergizi gratis yang diusung oleh pemerintahan Presiden Prabowo resmi bergulir pada senin (6/1/2025).
Untuk mendukung program ini, pemerintah melibatkan ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyiapkan paket makanan bergizi.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyatakan bahwa berlangsungnya ini menandai tonggak sejarah besar bangsa Indonesia.
“Ini adalah tonggak bersejarah dan sejarah pertama kalinya makan bergizi gratis dilakukan dengan skala yang amat besar dan dalam level nasional”, ujarnya pada Senin.