Ditemukan 7 Kasus Covid-19 di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Panik

JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tetap tenang menyikapi temuan tujuh kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir. Ia menegaskan bahwa varian yang beredar saat ini tidak tergolong berbahaya.
“Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” ujar Budi usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Budi menjelaskan, meskipun terjadi peningkatan kasus, varian Covid-19 yang ditemukan di Indonesia memiliki tingkat fatalitas rendah.
Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
“Itu mengenai Covid-19, datanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa Covid-19 itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan,” ujar Budi.
Arahan Kementerian Kesehatan
Menyikapi lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran pada 23 Mei 2025. Surat edaran yang ditandatangani Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami, berisi sembilan poin arahan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan Covid-19 maupun penyakit potensial kejadian luar biasa atau wabah lainnya,” bunyi surat edaran tersebut, dikutip Sabtu (31/5/2025).
Arahan tersebut ditujukan kepada Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dan fasilitas pelayanan kesehatan. Beberapa poin penting meliputi:
- Memantau perkembangan situasi Covid-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO.
- Meningkatkan pelaporan kasus ILI/SARI/Pneumonia/Covid-19 melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
- Melaporkan peningkatan kasus potensial dalam waktu kurang dari 24 jam melalui aplikasi SKDR atau PHEOC.
- Melaporkan hasil pemeriksaan spesimen Covid-19 melalui aplikasi All Record Tc-19.
- Memperkuat pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan promosi kesehatan dan kewaspadaan masyarakat.
Varian Dominan di Negara Tetangga
Saat ini, varian Covid-19 yang dominan di negara tetangga meliputi XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1) di Singapura, JN.1 di Hongkong, serta XEC (turunan J.1) di Malaysia.
Pemerintah Diminta Responsif
Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mendesak pemerintah mengambil langkah konkret untuk mencegah penyebaran Covid-19 lebih lanjut, terutama mengingat lonjakan kasus di negara-negara Asia Tenggara.
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan konkret untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Ini termasuk memperkuat sistem pelacakan, memastikan ketersediaan alat pelindung diri bagi tenaga medis, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan,” ujar Arzeti lewat keterangan tertulisnya, Selasa (3/6/2025).
Ia menekankan pentingnya respons yang cepat dan preventif, termasuk pelacakan kontak, peningkatan kapasitas tes, dan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai.
“Kita tidak boleh lengah. Meskipun situasi sudah membaik, lonjakan kasus ini menunjukkan bahwa virus masih ada di sekitar kita. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menanggulangi,” ujar Arzeti.