Berita Daerah Nasional

Dedi Mulyadi Ingatkan Tanpa Penataan Kawasan Hulu di Bogor, Jakarta Akan Tetap Banjir

  • July 8, 2025
  • 2 min read
Dedi Mulyadi Ingatkan Tanpa Penataan Kawasan Hulu di Bogor, Jakarta Akan Tetap Banjir Kondisi Jalan Rasuna Said

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa upaya mengatasi banjir Jakarta tidak akan berhasil jika kawasan hulu, khususnya wilayah Puncak dan Megamendung, Kabupaten Bogor, tidak segera ditata ulang. Menurutnya, kerusakan lingkungan di wilayah hulu menjadi penyebab utama meluapnya air ke Jakarta setiap musim hujan tiba.

Dedi menjelaskan, banyak kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air kini berubah fungsi menjadi kawasan wisata dan permukiman. Akibatnya, kapasitas penyerapan air hujan menurun drastis, dan air dengan cepat mengalir ke wilayah hilir seperti Ibu Kota.

Ia menekankan bahwa β€œJakarta tidak akan pernah selesai mengatasi banjir kalau Bogor belum selesai.” Pernyataan itu menjadi pengingat bahwa perbaikan di hilir tidak akan optimal tanpa dibarengi penanganan di daerah hulu.

Selain Puncak dan Megamendung, Dedi juga menyoroti wilayah lain di Jawa Barat seperti Garut, Bandung Barat, dan Tasikmalaya yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hulu-hilir.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Jawa Barat telah menyegel sejumlah objek wisata yang dinilai menyalahi aturan tata ruang di kawasan Puncak. Namun, pembongkaran bangunan masih menunggu proses administratif karena beberapa di antaranya memiliki izin resmi.

Dedi menyebut, pembongkaran diperkirakan baru dapat dilakukan sekitar September 2025 setelah semua tahapan hukum tuntas. Untuk bangunan yang dikelola oleh BUMD, tindakan tegas bahkan sudah dilakukan lebih dulu dengan pembongkaran secara langsung.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi kawasan hulu semakin parah akibat banyaknya daerah aliran sungai yang menyempit dan mengalami pendangkalan. Selain itu, rawa dan danau di wilayah hilir juga banyak yang sudah hilang karena diuruk untuk kepentingan pembangunan.

Beberapa waktu lalu, hujan deras disertai angin kencang memicu banjir dan tanah longsor di Megamendung dan Cisarua. Peristiwa tersebut menambah panjang daftar bencana hidrometeorologi yang menimpa Bogor dan sekitarnya.

Dedi mengajak pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan pelaku usaha untuk bersama-sama mengembalikan fungsi kawasan hulu sebagai resapan air. Ia menekankan pentingnya menahan laju pembangunan yang tidak sesuai dengan prinsip ekologis.

Pengamat tata ruang juga menilai langkah ini sangat penting sebagai solusi jangka panjang. Reboisasi, pelebaran sungai, serta penataan ulang lahan dianggap sebagai kunci keberlanjutan agar bencana banjir di Jakarta dan daerah sekitarnya dapat diminimalkan di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *