Budi Arie Tinggalkan Rapat Bersama DPR Saat Dicecar Soal Judi Online
Jakarta – Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu, 6 November 2024. Perilaku sang menteri selama rapat menarik perhatian publik.
Dalam sebuah cuplikan video yang tersebar, terlihat Budi Arie Setiadi meninggalkan ruang rapat saat Anggota DPR dari PDIP, Rieke Diah Pitaloka, hendak mengajukan pertanyaan. Sebelum pergi, ia menunjukkan gestur jeda dengan kedua tangan dan meminta izin kepada peserta rapat.
“Saya izin sebentar,” ujarnya.
Rieke pun merespons, “Saya sebenarnya ingin ada Pak Menteri, tapi nggak apa-apa. Atau saya temenin ke belakang?” ucapnya, yang disambut gelak tawa dari peserta rapat.
Rieke sebenarnya hendak menyampaikan temuan terkait adanya pinjaman online ilegal yang berkedok koperasi dan diduga memiliki izin dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Dalam unggahan Instagram pribadinya, Rieke, yang dikenal melalui peran sebagai Oneng, mengingatkan pernyataan Budi Arie ketika ia masih menjabat sebagai Menkominfo.
“Menteri Koperasi, Budi Arie, saat menjadi Menkominfo mengatakan, “Judol dan Pinjol Ilegal dianggap Kakak-Adik: ujungnya kriminalitas, daya rusak sosialnya tidak lagi bisa didiamkan, etimasi pinjol di masyarakat 138T,” tulisnya.
Rieke juga menyebutkan kerja Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah memblokir 13 ribu rekening terkait judi online dengan transaksi mencapai Rp280 triliun. Ia lantas memberikan lima rekomendasi kepada Menteri Koperasi untuk menanggulangi masalah tersebut:
- Menyusun draft NA dan RUU perubahan UU Koperasi dengan prinsip keadilan partisipatif dan distributif.
- Mendesak adanya roadmap kinerja Kementerian Koperasi sebelum revisi UU Koperasi.
- Mendesak transparansi penggunaan anggaran Kementerian Koperasi untuk TA 2025 senilai Rp274,4 miliar.
- Mengusut keterlibatan oknum kementerian dalam pendirian pinjaman online ilegal yang berkedok koperasi.
- Mendorong koordinasi Kementerian Koperasi dengan PPATK dan Desk #SikatMafiaJudol untuk memonitor ASN yang mungkin terlibat dalam praktik judi online.
Budi Arie kini juga menjadi sorotan terkait dugaan keterlibatannya dalam pengendalian 1.000 situs judi online yang menyeret nama 11 mantan bawahannya di Kominfo Digital. Ia diduga memiliki seorang kaki tangan bernama Adhi Kismanto, yang disebut berperan dalam pengelolaan situs judi tersebut dengan bayaran Rp8,5 juta per bulan.
Keterlibatan Adhi Kismanto, atau Fallen, ini terhubung melalui seorang penghubung bernama Zulkarnaen Apriliantony alias Tony. Fallen diketahui bukan ASN Kominfo Digital karena tidak lolos seleksi pegawai, namun tetap masuk melalui jalur khusus yang disebut diatur oleh Budi Arie. Tony dan Fallen dikabarkan sudah diamankan dan akan diperiksa lebih lanjut terkait pengelolaan situs judi online tersebut.