Bagaimana Nasib KSP Pasca Jokowi Lengser? Ini Kata Moeldoko
Jakarta – Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, menyatakan bahwa nasib keberadaan Kantor Staf Presiden (KSP) setelah Presiden Joko Widodo selesai menjabat akan bergantung pada keputusan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan ada tiga kemungkinan untuk KSP di masa pemerintahan Prabowo: pertama, KSP tetap ada dengan nama yang sama; kedua, KSP tetap dibentuk namun dengan nama berbeda; dan ketiga, lembaga tersebut dapat dihapuskan.
“Itu sangat tergantung dari pemimpin nasional, tergantung dari bapak presiden. Apakah dibentuk dengan nama yang sama atau juga bisa dibentuk dengan nama yang lain atau bahkan juga tidak dibentuk,” ujar Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu 2 Oktober 2023.
Mantan Panglima TNI itu juga berkaca pada era presiden sebelumnya. Ia mengatakan bahwa lembaga seperti KSP sudah ada sejak era kepemimpinan Soeharto dan SBY namun dengan nama yang berbeda.
“Jamannya Pak Harto kan ada Sesdalobang, berikutnya Pak SBY ada UKP-PPP sekarang ada kantor Kepala Staf Kepresidenan, apakah itu nanti ada atau tidak? Ini sangat tergantung dari urgensinya Bapak Presiden yang akan datang,” tutur Moeldoko.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat era Presiden SBY ini menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, KSP memiliki peran dan tanggung jawab yang luas, termasuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program prioritas presiden, mengatasi hambatan dalam kebijakan, serta menjalankan komunikasi politik dan publik.
Namun, ia meyakini bahwa jika unit kerja seperti KSP tetap ada di masa pemerintahan Prabowo, tugasnya kemungkinan besar akan lebih terbatas.
“Sehingga nanti kalau seandainya ada unit kerja seperti KSP ini, pastinya tugas-tugasnya akan dibatasi. Mungkin tidak lagi ada lagi komunikasi politik dan komunikasi publik, mungkin tidak ada lagi-lagi karena sudah diambil oleh PCO,” pungkasnya.