Internasional

AS Akan Cabut Sanksi Suriah Demi Dapat Rp 10.000 Triliun dari Arab Saudi

  • May 14, 2025
  • 3 min read
AS Akan Cabut Sanksi Suriah Demi Dapat Rp 10.000 Triliun dari Arab Saudi Donald Trump menang telak dalam Pilpres Amerika Serikat 2024.(Dok: AP)

RIYADH – Amerika Serikat (AS) akan menghapus sanksi jangka panjang terhadap Suriah sebagai bagian dari pakta besar dengan Arab Saudi senilai hingga 600 miliar dolar AS (sekitar Rp 10.000 triliun).

Pengumuman ini disampaikan Presiden AS Donald Trump saat kunjungan pertamanya ke kawasan Teluk pada Selasa (13/5/2025).

Dalam pidato di forum investasi di Riyadh, Trump menjelaskan bahwa penghapusan sanksi ini atas permintaan Pangeran Mohammed bin Salman, penguasa de facto Arab Saudi.

“Oh, apa yang saya lakukan untuk putra mahkota,” ujar Trump, yang disambut tawa hadirin, dikutip dari Reuters pada Rabu (14/5/2025).

Trump menyebut sanksi terhadap Suriah telah memenuhi tujuannya, namun kini saatnya membuka babak baru bagi negara yang hancur akibat perang saudara lebih dari satu dekade.

Kebijakan AS Berubah Drastis

Langkah ini menunjukkan perubahan besar dalam kebijakan luar negeri AS. Suriah telah masuk daftar sponsor terorisme sejak 1979, dengan sanksi yang diperketat pasca-konflik 2011.

Situasi politik Suriah juga berubah sejak Presiden Bashar Al Assad digulingkan oleh pemberontak di bawah Presiden Ahmed Al Sharaa pada akhir 2024, memulai era rekonstruksi.

Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad Al Shibani, menyambut baik langkah AS. “Langkah yang direncanakan ini menandai awal baru dalam jalur rekonstruksi Suriah,” tulisnya di platform X. Trump juga dijadwalkan bertemu singkat dengan Presiden Sharaa di Arab Saudi pada Rabu.

Kesepakatan Pertahanan Terbesar

Selain pencabutan sanksi, AS dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan pertahanan senilai 142 miliar dolar AS (sekitar Rp 2.358 triliun), yang disebut Gedung Putih sebagai kerja sama pertahanan terbesar dalam sejarah.

Paket ini mencakup sistem pertahanan udara, rudal, peralatan angkatan udara, antariksa, serta keamanan maritim dan komunikasi.

Ada pula pembicaraan tentang potensi penjualan jet tempur Lockheed F-35 dalam paket lanjutan. Menurut bin Salman, nilai total kesepakatan bisa mencapai 1 triliun dolar AS jika negosiasi berlanjut.

Investasi dan Diversifikasi Ekonomi

Trump dan bin Salman juga menyepakati kerja sama di bidang energi, pertambangan, dan teknologi. Arab Saudi terus mendorong diversifikasi ekonomi melalui Visi 2030, termasuk proyek NEOM.

Di forum investasi, Trump berbincang dengan pejabat Saudi seperti Gubernur Dana Investasi Publik Yasir Al Rumayyan, CEO Aramco Amin Nasser, dan Menteri Investasi Khalid Al Falih.

Hadir pula tokoh bisnis AS seperti Elon Musk (Tesla), Sam Altman (OpenAI), Larry Fink (BlackRock), dan Stephen Schwarzman (Blackstone).

Hindari Isu Kontroversial

Meski hubungan AS-Saudi pernah tegang akibat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018, Trump tidak membahas isu tersebut.

Intelijen AS sebelumnya menyebut bin Salman terlibat, tetapi Saudi membantahnya. Sebaliknya, Trump memuji bin Salman.

“Saya benar-benar yakin kita saling menyukai,” katanya.

Usai dari Riyadh, Trump akan melanjutkan kunjungan ke Qatar pada Rabu dan Uni Emirat Arab pada Kamis, dengan fokus pada investasi, bukan keamanan kawasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *