Adik Ipar Jokowi Datangi Bareskrim, Bawa Ijazah Asli Jokowi
Adik ipar Jokowi, Wahyudi Andrianto, mendatangi Bareskrim Polri. (Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana) JAKARTA – Adik ipar Presiden RI ke-7 Joko Widodo, Wahyudi Andrianto, memenuhi panggilan Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri dengan membawa serta dokumen ijazah asli milik Jokowi pada Jumat (9/5).
Kedatangan Wahyudi ke Gedung Bareskrim Polri di Jakarta berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB.
Ia hadir didampingi ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, dan tim kuasa hukum Presiden, di antaranya Yakup Hasibuan.
Langkah ini diambil sebagai respons atas permintaan resmi dari penyidik Bareskrim Polri yang tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan ijazah palsu atas nama Presiden Jokowi.
Dugaan tersebut sebelumnya dilaporkan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang diketuai Eggy Sudjana pada Desember 2024, dan kini tengah ditangani dengan serius oleh kepolisian.
Menurut keterangan Yakup Hasibuan, pihak keluarga membawa langsung dokumen ijazah asli Jokowi, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Hal ini dilakukan mengingat dokumen tersebut merupakan data pribadi yang sangat sensitif, sehingga tidak mungkin dikirim melalui jasa kurir atau perantara lain.
“Karena, tentunya dokumen sensitif, jadi tidak mungkin dikirim dengan kurir. Jadi, diberikan kepada pihak yang dipercaya oleh Pak Jokowi langsung untuk membawa dokumen itu,” ujar Yakup mengutip dari ANTARA.
Yakup juga menegaskan bahwa kehadiran Wahyudi Andrianto adalah untuk memenuhi permintaan penyidik, bukan karena ada permintaan khusus agar Presiden atau keluarganya hadir secara pribadi.
Penyerahan dokumen dilakukan secara langsung demi memastikan keamanan dan keaslian dokumen yang diperiksa.
“Semua kita bawa. Tapi, ini kan teknis penyerahan dokumen kita belum tahu,” ucapnya.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari proses penyelidikan yang sudah berlangsung sejak laporan diterima pada April 2025.
Hingga saat ini, Bareskrim Polri telah memeriksa setidaknya 26 saksi, termasuk pelapor, staf Universitas Gadjah Mada (UGM), alumni Fakultas Kehutanan UGM, serta pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip DIY.
Baca juga: Jokowi Siap Diperiksa Polisi Terkait Laporan Dugaan Ijazah Palsu
