Politik

Kala Kader PPP Daerah Ingin Mardiono Terus Pimpin Partai…

  • September 15, 2025
  • 2 min read
Kala Kader PPP Daerah Ingin Mardiono Terus Pimpin Partai… Plt Ketua Umum PPP Mardiono (Istimewa)

JAKARTA – Jelang Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sejumlah kader di daerah menyatakan dukungan kuat agar Muhammad Mardiono kembali memimpin partai berlambang Ka’bah ini.

Dukungan ini muncul di tengah dinamika internal partai, meskipun sebagian pihak menilai kepemimpinan Mardiono gagal membawa PPP lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.

Ketua DPW PPP Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki, menegaskan bahwa Mardiono tetap menjadi sosok yang dibutuhkan untuk memimpin partai di ibu kota. Ia menilai Mardiono mampu menjaga soliditas dan stabilitas partai di tengah tantangan politik.

“Kalau kami Jakarta hari ini memandang, kami lah yang membutuhkan Pak Mardiono untuk kembali memimpin,” kata Saiful, Minggu, 24 Agustus 2025.

Dukungan serupa juga datang dari DPC PPP Way Kanan, Lampung, di mana Ketua DPC Herman memuji Mardiono sebagai pemimpin yang berhasil menjaga kekompakan kader. Herman bahkan menyatakan kesiapan DPC Way Kanan untuk melakukan konsolidasi hingga tingkat desa guna memastikan dukungan solid bagi Mardiono.

“Kami memandang kepemimpinan Bapak Muhammad Mardiono selama ini telah memberikan stabilitas bagi PPP. Karena itu, DPC Way Kanan sepakat mendukung beliau,” kata Herman dalam keterangan tertulis, Sabtu, 6 September 2025.

Hasil polling yang digelar Sahabat Ka’bah Bersatu pada 29 Agustus–5 September 2025 menunjukkan bahwa 90,62 persen dari 1.343 responden menginginkan Mardiono kembali menjadi Ketua Umum PPP.

Responden menilai Mardiono memiliki integritas dan bebas dari rekam jejak korupsi, ditambah pengalamannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.

Namun, dukungan ini tak lepas dari kritik. Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, menyatakan Mardiono tidak layak kembali memimpin karena dianggap gagal membawa PPP ke parlemen dan membuat keputusan sepihak, seperti penetapan calon legislatif tanpa melibatkan Lajnah Penetapan Caleg (LPC).

“Ya, ini menurut saya adalah sebuah akumulasi dari semua kejadian yang ada di kepemimpinan Pak Mardiono. Pertama, PPP sudah banyak diketahui dan itu faktanya tidak ada di parlemen, itu puncaknya kan di situ,” kata Ade, Minggu, 14 September 2025.

Mardiono sendiri sempat menyatakan tidak berambisi memimpin kembali, seraya menyerahkan keputusan kepada muktamirin. Ia juga menegaskan bahwa PPP adalah partai berbasis pengkaderan, sehingga kepemimpinan sebaiknya dipegang oleh mereka yang memahami dinamika dan tradisi partai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *