Megawati Soekarnoputri Kembali Pimpin PDI-P untuk Periode 2025-2030

JAKARTA – Megawati Soekarnoputri resmi kembali menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk periode 2025-2030. Pengukuhan ini dilakukan dalam Kongres VI PDI-P yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, pada Jumat (1/8/2025).
Kongres tersebut menjadi forum resmi untuk mengukuhkan Megawati sebagai pemimpin partai berlambang kepala banteng.
Ketua Steering Committee Kongres VI PDI-P, Komarudin Watubun, menjelaskan bahwa pengukuhan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sebelumnya.
“Karena memang sudah terpilih di Rakernas kemarin, ini dikukuhkan saja. Forum Rakernas tidak untuk memilih ketua umum,” ujar Komarudin saat ditemui di lokasi kongres, dikutip dari Antara.
Pengukuhan Megawati mendapat dukungan penuh dari seluruh kader partai. Komarudin mengungkapkan bahwa usai pembukaan kongres, para peserta dengan suara bulat mendesak agar Megawati segera dikukuhkan kembali.
“Agenda kan (sampai) malam, tapi tadi peserta begitu selesai pembukaan, buka sidang pertama, 100 persen minta mendesak, segera dikukuhkan kembali ibu. Jadi sudah selesai. Agenda selanjutnya kita bagi komisi,” ujar Komarudin.
Ketua Umum terlama
PDI-P resmi berdiri pada 1 Februari 1999, dengan Megawati sebagai ketua umum pertamanya untuk periode 1999-2003.
Sebelumnya, antara 1993 hingga 1999, terjadi dualisme kepemimpinan di Partai Demokrasi Indonesia (PDI) antara Megawati dan Soerjadi.
Untuk membedakan diri dari PDI, Megawati menetapkan nama PDI Perjuangan pada 1999.
Dengan pengukuhan terbaru ini, Megawati telah memimpin PDI-P selama 26 tahun, dari 1999 hingga 2025, dan akan melanjutkan kepemimpinannya hingga 2030. Capaian ini menjadikannya ketua umum partai politik terlama di Indonesia.
Di bawah Megawati, ada Surya Paloh yang telah memimpin Partai NasDem selama 12 tahun sejak 25 Januari 2013. Posisi ketiga ditempati Prabowo Subianto, yang memimpin Partai Gerindra selama 11 tahun sejak 20 September 2014, menggantikan Suhardi yang meninggal dunia.