
Diogo José Teixeira da Silva, yang dikenal dunia sebagai Diogo Jota, dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan mobil tragis di Spanyol, demikian dikonfirmasi oleh laporan Sky News pada Kamis, 3 Juli 2025 waktu setempat.
Jota yang berusia 28 tahun ini, turut bersama saudaranya, André Silva yang juga pemain klub Peñafiel, dalam perjalanan saat kecelakaan terjadi pagi hari di kilometer 65, jalan tol A‑52 dekat Palacios de Sanabria, provinsi Zamora.
Menurut laporan Marca mobil yang mereka tumpangi keluar jalur dan terbakar, menyebabkan keduanya diperkirakan meninggal di lokasi kejadian, meski keterangan resmi pihak berwenang belum dirilis publik secara rinci .
Sky News menyampaikan bahwa informasi ini merupakan “breaking news” dan sedang dalam proses pembaruan, sementara MyJoyOnline serta The Standard juga menegaskan kabar itu berdasarkan sumber-sumber lokal di Spanyol dan Portugal.
Kabar ini mengguncang jagat sepak bola, mengingat Jota menjelma sebagai andalan Liverpool FC belakangan ini. Sejak bergabung pada 2020, striker asal Portugal ini telah tampil 123 kali untuk klub dan mencetak 47 gol.
Ia juga dikenal sebagai anggota penting tim nasional Portugal, yang membantu memenangkan UEFA Nations League pada 2019 dan 2025, menegaskan kelasnya di level internasional.
Bukan hanya di lapangan, Jota adalah sosok populer dengan kehidupan di luar sepak bola. Ia adalah pemain e‑Sports aktif dan sempat menjadi peringkat nomor 1 di FIFA 21, serta memiliki tiga anak bersama istrinya, Rute Cardoso, yang baru dinikahinya sebulan lalu.
Rangkaian prestasi itu menegaskan betapa besar potensi Jota; Gol back-heeled ikonik melawan Manchester United dan 100 start untuk Liverpool menjadi bukti keseimbangannya antara insting dan teknik .
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Liverpool FC, federasi sepak bola Portugal, atau otoritas Spanyol yang mewakilkan keluarga korban. Namun, reaksi media sosial dan forum pecinta sepak bola sudah dipenuhi ucapan belasungkawa dan rasa kehilangan .
Tragedi ini menjadi pukulan besar bagi sepak bola dunia, ditandai oleh kepergian dua saudara sekaligus di saat produktivitas karier Jota sedang berada di puncak. Publik kini menanti kejelasan dari pihak berwenang serta upaya klub dan federasi dalam memberikan penghormatan terakhir.