Nasional

Pemerintah Evakuasi 554 WNI Korban TPPO Myanmar

  • March 19, 2025
  • 2 min read
Pemerintah Evakuasi 554 WNI Korban TPPO Myanmar Menko Polkam Budi Gunawan dalam konferensi pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang. (Foto: Kementerian Luar Negeri).

JAKARTA – Sebanyak 554 WNI korban eksploitasi penipuan daring berhasil dievakuasi pemerintah dalam operasi pembebasan dari Myawaddy, Myanmar.

Menko Polhukam Budi Gunawan menyampaikan dalam konferensi pers bahwa para WNI ini dipulangkan melalui 2nd Friendship Bridge pada Senin (17/3).

“Dari 554 orang WNI ini terdiri dari 449 laki-laki, 105 perempuan,” kata Budi dalam konferensi pers di Bandara Soetta.

Ia menyebut para korban berasal dari berbagai daerah, termasuk Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara.

Para korban merupakan pekerja penipuan daring berskala besar di Myawaddy, wilayah perbatasan antara Myanmar dan Thailand.

Selama ditawan di Myawaddy, mereka mengalami tekanan berat, termasuk kekerasan fisik dan psikis dari pihak penahan.

“Para korban ini mendapat ancaman akan diambil organ tubuhnya untuk dijual, mana kala target yang diberikan tidak sesuai,” ujarnya.

Operasi Senyap Pembebasan Korba

Ia menjelaskan bahwa operasi pembebasan ini dilakukan secara senyap melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand.

Berkat kerja sama tersebut, proses evakuasi dan pemulangan para korban dapat berjalan dengan cepat dan lancar.

Sebelum dipulangkan ke Indonesia, para korban menjalani pemeriksaan kesehatan serta identifikasi TPPO di Maesot melalui National Referral Mechanism.

Mereka kemudian diberangkatkan ke Bangkok menggunakan sembilan bus melalui perjalanan darat selama sembilan jam.

Setelah tiba di Bangkok, mereka diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Don Mueang menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Budi menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini guna mengungkap pelaku penipuan daring.

“Upaya hukum kepada pelaku, yang terlibat dalam jaringan TPPO ini kita akan terus buru dan diungkap,” paparnya.

Hasil asesmen terhadap para WNI akan menjadi dasar bagi Polri untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

Sementara itu, para WNI akan ditampung sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, untuk pemulihan.

“Korban juga akan mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayah masing-masing rumahnya,” ujarnya.

Pemerintah akan memastikan apakah seluruh WNI ini benar-benar korban atau ada yang terlibat dalam jaringan TPPO.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur tawaran kerja di luar negeri tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.

Sumber: ANTARA

Baca juga: CPNS 2024 Diangkat Paling Lambat Juni 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *