Internasional

Indonesia Menjadi Mitra BRICS Mulai Januari 2025

  • December 24, 2024
  • 2 min read
Indonesia Menjadi Mitra BRICS Mulai Januari 2025 Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia. (Foto: Instagram @sugiono_56)

Jakarta – Indonesia akan resmi menjadi salah satu dari sembilan negara mitra organisasi BRICS mulai 1 Januari 2025. Informasi ini diumumkan oleh ajudan kepresidenan Rusia, Yury Ushakov, di Moskow pada Senin (23/12/2024). Selain Indonesia, delapan negara lainnya yang turut bergabung sebagai mitra BRICS adalah Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Thailand, Kuba, Uganda, Malaysia, dan Uzbekistan.

“Menjelang KTT BRICS di Kazan, kami menerima 35 pengajuan keanggotaan BRICS. Tak diragukan lagi, salah satu hasil terpenting KTT tersebut adalah pembentukan kategori ‘negara mitra BRICS’,” ujar Ushakov dalam konferensi persnya.

Dari 13 negara yang mengajukan permohonan, sembilan, termasuk Indonesia, telah menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi mitra BRICS.

“Kami juga masih menunggu respons dari empat negara lain yang telah kami kirimi undangan,” tambah Ushakov.

Dia juga menyebutkan bahwa lebih dari 20 negara telah menunjukkan minat terhadap BRICS, menegaskan bahwa organisasi ini terus membuka diri untuk negara-negara yang memiliki visi serupa.

Pada Oktober 2024, Rusia menjadi tuan rumah KTT BRICS di Kazan, yang dihadiri oleh 41 delegasi dari 30 negara serta enam pemimpin organisasi internasional. Ushakov menyoroti bahwa tingginya jumlah kehadiran mencerminkan ketertarikan besar dari negara-negara Selatan Global dan Timur untuk bekerja sama dengan BRICS. Ushakov menggambarkan BRICS sebagai elemen penting dalam menciptakan dunia multipolar yang membela kepentingan negara-negara berkembang.

Namun, ia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutunya melakukan tekanan terhadap negara-negara yang diundang agar tidak berpartisipasi dalam agenda BRICS. Meski demikian, minat terhadap organisasi ini terus meningkat.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, juga memberikan penjelasan tentang perkembangan posisi Indonesia dalam proses bergabung dengan BRICS. Indonesia secara resmi menyatakan minat untuk menjadi anggota pada akhir Oktober 2024.

“Saat ini prosesnya masih berjalan. Bola ada di pihak BRICS untuk menentukan apakah niat Indonesia diterima atau tidak. Ada beberapa tahap yang harus dilewati sebelum menjadi anggota penuh,” kata Sugiono dalam keterangan pers usai sidang paripurna kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).

Sugiono juga menyebut bahwa Indonesia telah memperoleh dukungan dari China, salah satu negara pendiri BRICS. Komitmen dukungan tersebut diberikan saat Presiden RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke China.

Jika Indonesia diterima menjadi anggota penuh, negara ini akan bergabung dalam kelompok multilateral bersama negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Thailand yang juga menjadi bagian dari BRICS.

“Keikutsertaan ini diharapkan dapat menciptakan multilateral grouping yang memberikan manfaat bagi Indonesia dan negara-negara sahabat,” tutup Sugiono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *