Nasional

Prabowo Ingatkan Kembali Jajarannya Kurangi Pengeluaran untuk Seremoni dan Seminar

  • December 11, 2024
  • 2 min read
Prabowo Ingatkan Kembali Jajarannya Kurangi Pengeluaran untuk Seremoni dan Seminar Presiden Prabowo Subianto usai menemui dengan Raja Inggris, King Charles III di Buckingham Palace, Kamis, (21/11/2024).

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto kembali mengingatkan jajarannya untuk tidak mengeluarkan anggaran untuk kegiatan yang bersifat seremoni, seperti seminar dan rapat-rapat program.

Peringatan ini disampaikan Prabowo saat memberikan arahan dalam acara penyerahan secara digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/12/2024).

“Saya mengajak seluruh unsur untuk kurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat seremoni, kurangi yang bersifat terlalu banyak kajian, seminar, dan sebagainya,” ungkap Prabowo.

Ia menekankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengatasi masalah secara langsung daripada hanya terjebak dalam rapat dan seminar.

Prabowo meminta jajarannya untuk menghemat anggaran di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.

Ia juga menekankan pentingnya mengurangi kebocoran anggaran agar semua dana APBN yang dikeluarkan benar-benar untuk kepentingan rakyat.

“Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat. Dan saya mohon semua unsur terutama para pimpinan daerah ikut bersama dalam pemerintah pusat demi kepentingan rakyat,” tegasnya.

Kepala Negara meminta agar pemerintah pusat dan daerah memastikan setiap rupiah uang rakyat kembali kepada mereka yang membutuhkan.

“Kita tidak boleh lagi toleransi terhadap kebocoran pengeluaran yang boros, hal-hal yang tidak langsung mengatasi kesulitan rakyat, hal-hal yang tidak produktif,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa strategi pemerintahan saat ini adalah menjaga ketahanan pangan dan energi.

Prabowo meyakini bahwa tidak ada negara yang aman jika tidak dapat menjamin kebutuhan pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, masalah ketahanan pangan menjadi prioritas utama.

“Kita harus swasembada pangan. Kita harus punya lumbung pangan nasional. Kita harus punya lumbung pangan provinsi. Kita harus punya lumbung pangan kabupaten. Kita harus punya lumbung pangan desa,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *