Internasional

Pasca Darurat Militer Korea Selatan, Ibu Negara Jadi Sorotan. Apa Saja Masalahnya?

  • December 5, 2024
  • 3 min read
Pasca Darurat Militer Korea Selatan, Ibu Negara Jadi Sorotan. Apa Saja Masalahnya? Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol bersama istri Kim Keon-hee. (Foto: Istimewa)

Seoul – Pasca Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat militer pada 3 Desember 2024 publik Korea Selatan termasuk pihak oposisi dan bahkan anggota partai pemerintah sendiri,melakukan aksi protes besar dan kritik tajam.

Keputusan kontroversial Presiden Yoon Suk Yeol ini juga turut menyeret istri presiden yang tidak lain adalah Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon-hee. Bagaimana tidak, Sebelumnya, sekitar pukul 15.17 waktu Seoul, Kejaksaan Seoul memulai penyelidikan terhadap skandal yang melibatkan Kim Keon-hee.

Di waktu yang hampir bersamaan, Partai Demokrat, sebagai oposisi utama di Korea Selatan, menolak persetujuan anggaran negara. Selain itu, mereka juga mengusulkan pemakzulan Jaksa Agung dan kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Korea Selatan.

Presiden Yoon Suk Yeol menuding pihak oposisi terlibat dalam aktivitas antipemerintah yang dinilai mengarah pada pemberontakan.

Hee telah menjadi sorotan publik karena sejumlah skandal, termasuk dugaan menerima tas mewah secara ilegal, manipulasi saham, dan pengaruhnya dalam urusan politik.

Skandal terbaru Kim melibatkan penerimaan tas merek Christian Dior senilai 3 juta won (sekitar Rp36 juta) dari seorang pendeta, yang dianggap melanggar undang-undang anti-korupsi Korea Selatan yang melarang pejabat publik menerima hadiah lebih dari 750 dolar AS. Selain itu, Kim juga dituduh terlibat dalam manipulasi saham saat suaminya masih menjabat sebagai jaksa agung

Namun kantor Jaksa Penuntut Kota Seoul memutuskan untuk menghentikan penyelidikan terhadap Kim Keon-hee.

Dalam kesimpulannya, mereka menyatakan bahwa pemberian hadiah tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan posisi Ibu Negara maupun Presiden, serta tidak ditemukan adanya balas jasa dari pasangan pemimpin Korea Selatan tersebut.

Penyelidikan terkait kasus ini telah berlangsung selama beberapa bulan atas insiden yang terjadi pada tahun 2023. Isu ini juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kekalahan Partai Kekuatan Rakyat, partai pendukung Presiden Yoon, dalam pemilu Korea Selatan pada April 2024.

Jaksa penuntut turut membatalkan dakwaan suap terhadap pendeta Abraham Choi, teman keluarga Kim Keon-hee. Choi diketahui merekam secara diam-diam pemberian hadiah tersebut dan menyebarluaskannya melalui kanal YouTube yang dikelola oleh kelompok sayap kiri yang beroposisi terhadap Presiden Yoon.

Abraham Choi mengungkapkan kepada wartawan bahwa ia sempat meminta bantuan tertentu kepada Ibu Negara saat memberikan hadiah mewah kepada Kim Keon-hee. Namun, jaksa penuntut membantah klaim tersebut, menyatakan bahwa pertemuan antara Choi dan Kim hanyalah percakapan pribadi.

Hingga saat ini, baik Kim Keon-hee maupun Kantor Kepresidenan Korea Selatan belum memberikan pernyataan terkait dihentikannya penyelidikan dalam kasus tas Dior tersebut.

Sementara itu, Presiden Yoon Suk Yeol memiliki latar belakang sebagai jaksa sukses. Ia memulai kariernya pada tahun 1994 dan mencapai posisi Jaksa Muda Pidana di Kejaksaan Agung Korea Selatan pada 2019-2021. Yoon berhasil memenangkan pemilihan presiden Korea Selatan pada akhir tahun 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *