Terasa Lapar Walau Sudah Makan? Awas Overdosis Gula!
Jakarta – Gula terdapat hampir di setiap jenis makanan, termasuk pada makanan yang tidak terasa manis, seperti roti dan saus tomat. Tanpa disadari, kita bisa saja mengonsumsi gula melebihi batas harian yang direkomendasikan.
Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan peningkatan insulin dalam darah, yang memengaruhi arteri di seluruh tubuh. Ini bisa membuat dinding arteri mengalami peradangan, menjadi lebih tebal, dan kaku, yang pada akhirnya dapat mengganggu fungsi jantung. Kondisi ini dapat memicu risiko penyakit jantung seperti gagal jantung, serangan jantung, dan stroke.
Tanda-Tanda Tubuh Mengalami Kelebihan Gula yang Perlu Diperhatikan:
- Sering Haus dan Buang Air Kecil
Rasa haus yang berlebihan dan frekuensi buang air kecil yang tinggi bisa menjadi tanda tingginya kadar gula dalam tubuh. Menurut Everyday Health, sering buang air kecil menunjukkan bahwa ginjal bekerja keras untuk membuang glukosa berlebih. - Mudah Lapar, tetapi Berat Badan Menurun
Orang dengan kadar gula darah tinggi sering merasa lapar (polifagia) meskipun berat badan mereka menurun. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa penurunan berat badan ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan energi dari sumber yang seharusnya dan mulai memecah otot serta lemak sebagai sumber energi. - Sering Kelelahan
Kelelahan yang berkelanjutan juga bisa menandakan kadar gula darah yang tidak stabil. “Ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumlahnya tidak cukup, gula tetap berada dalam darah dan tidak dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi,” jelas Lori Zanini, Ahli Diet. - Penglihatan Buram dan Sakit Kepala
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula tinggi dapat menyebabkan lensa mata membengkak akibat kebocoran cairan. Hal ini membuat penglihatan menjadi buram, sulit fokus, dan memicu sakit kepala. - Luka pada Kulit Sulit Sembuh
NIDDK menyebutkan bahwa pada penderita gula darah tinggi, luka atau goresan kecil bisa lambat sembuh karena aliran darah yang tidak lancar. Dalam kasus tertentu, luka pada penderita diabetes berisiko mengalami infeksi yang parah, bahkan berujung pada amputasi. - Kesemutan pada Kaki dan Tangan
Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik, yang menimbulkan kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri pada kaki dan tangan, terutama di malam hari. - Perubahan pada Kulit
Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes sering mengalami perubahan kulit seperti penebalan atau penggelapan di area leher, tangan, ketiak, dan wajah. Lori Zanini menjelaskan bahwa ini bisa menjadi tanda resistensi insulin. - Infeksi Jamur yang Sering Berulang
Menurut ADA, kadar gula tinggi membuat penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi jamur di area genital, yang disebabkan oleh jamur candida albicans. CDC menyebutkan gejala infeksi jamur meliputi rasa gatal, nyeri saat buang air kecil, dan keputihan yang tidak normal. - Gusi Berdarah
Penyakit gusi bisa menjadi komplikasi dari diabetes yang sulit diatasi karena tubuh merespons infeksi dengan melepaskan lebih banyak glukosa ke dalam darah. Mayo Clinic menjelaskan bahwa jika tidak diatasi, penyakit ini dapat berkembang menjadi periodontitis yang bisa menyebabkan gigi lepas.