PT. DI Berkonsolidasi Dengan BRIN Terbangkan Drone MALE “Elang Hitam” Secepatnya
Jakarta – Proyek drone Elang Hitam, yang sempat tertunda, kini akan kembali dilanjutkan. Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) telah mengadakan pertemuan dengan berbagai instansi terkait untuk membahas perkembangan proyek Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE) tersebut.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Gita Amperiawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan penerbangan drone Elang Hitam dalam waktu dekat.
“PTDI dan BRIN sudah konsolidasi untuk bisa secepatnya menerbangkan (PTTA) MALE ini,” ungkap Gita di Jakarta.
Dalam pernyataan resminya, KKIP menyebutkan bahwa kelanjutan proyek ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem industri pertahanan dalam negeri.
“Hal ini perlu dilakukan untuk membuktikan bahwa PTTA MALE Elang Hitam dapat menjadi dasar bagi pengembangan MALE produksi dalam negeri serta sebagai pertanggungjawaban kepada stakeholder,” demikian tertulis dalam situs resmi KKIP.
Selain itu, laman yang sama juga menjelaskan bahwa uji terbang drone Elang Hitam akan dilaksanakan setelah kesiapan aspek teknis, anggaran, dan pendukung lainnya. Uji terbang drone MALE ini direncanakan berlangsung di Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Jawa Timur.
Menurut Gita, terdapat beberapa teknologi kunci yang perlu dikuasai dalam proyek ini.
“Teknologi kunci tersebut diantaranya teknologi material komposit, teknologi flight control, teknologi telemetri data link, teknologi weapon integration system, serta teknologi integrasi propulsi yang termasuk software-nya,” jelasnya.
PTTA MALE dalam negeri ini termasuk dalam 10 program prioritas industri pertahanan nasional, yang dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan diteruskan di era Presiden Prabowo Subianto.
Dalam rapat KKIP yang berlangsung pada 31 Oktober lalu, PTDI ditunjuk sebagai pemimpin pengembangan proyek PTTA MALE. Ketua Tim Pelaksana KKIP, Letjen TNI Purn. Yoedhi Swastanto, menyatakan pentingnya pembentukan konsorsium baru serta pemetaan industri nasional yang akan dilibatkan dalam pengembangan PTTA MALE untuk kebutuhan kombatan.
Pengembangan PTTA MALE Elang Hitam telah dimulai sejak 2015, dengan konsorsium yang terbentuk pada 2017 melibatkan Kementerian Pertahanan RI, BPPT, TNI AU, ITB, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Len Industri, serta LAPAN pada 2019. PTDI bersama BPPT, kini tergabung dalam BRIN, berhasil menciptakan rangka (airframe) Elang Hitam dan meluncurkannya di hanggar PTDI, Bandung.
Namun, pada 2020, BRIN memutuskan untuk mengalihkan pengembangan drone ini dari versi militer menjadi sipil, karena kendala penguasaan teknologi kunci dan gagalnya uji terbang pada 2021. Melalui hasil Rapat Pleno KKIP Oktober 2024, proyek ini kembali diarahkan untuk kebutuhan militer, dengan PTDI sebagai pemimpin pengembangannya.