Banjir di Wilayah Selatan Jadi Fokus Pemprov Jakarta
Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengembangkan sebuah konsep cetak biru untuk penanggulangan banjir yang akan difokuskan di wilayah Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan karena ada kecenderungan peningkatan kejadian banjir yang mulai berpindah ke daerah tersebut.
Dengan langkah ini, pemerintah bertujuan untuk merancang solusi yang lebih efektif dalam menghadapi masalah banjir di Jakarta Selatan, yang saat ini menjadi perhatian utama.
“Kelihatannya banjir sekarang bergeser tidak lagi di wilayah Jakarta Utara, tapi kecenderungannya arah Jakarta Selatan. Maka konsep blueprint (cetak biru) penanggulangan banjir tentunya bisa mengarah ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan,” kata Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di Jakarta (15/10).
Heru mengungkapkan bahwa penurunan permukaan tanah di beberapa lokasi di Jakarta Selatan perlu diwaspadai dengan cara membangun embung dan sistem pompanisasi di berbagai area, termasuk kawasan Kemang.
Ia menambahkan bahwa pembangunan embung dan waduk adalah bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan kota terhadap bencana.
Heru juga menyatakan bahwa proyek pembangunan waduk dan embung terus dilaksanakan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.
“Jakarta Utara sudah cukup banyak rumah pompa dan juga ada beberapa waduk yang kita buat cukup besar di wilayah Jakarta Utara. Timur cukup banyak embung dan waduk sehingga relatif aman,” ujar Heru.
Tahun ini, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menambah dua embung di wilayah tersebut untuk mengatasi masalah banjir, dengan lokasi di Jalan Pemuda, Jagakarsa, dan SDN 01 Pesanggrahan. Proyek pembangunan embung ini ditargetkan selesai pada akhir November 2024.
Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi alam dan penggunaan air tanah yang berlebihan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, yang berkontribusi pada penurunan permukaan tanah.
Untuk mengatasi masalah banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air telah melaksanakan sejumlah langkah. Beberapa upaya tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, penempatan petugas di lokasi-lokasi strategis, serta penerapan skema penanganan banjir yang terintegrasi.