Ekonomi

Airlangga: Ekonomi Nasional Berjalan dengan Baik Meski Ada Tren Inflasi

  • October 4, 2024
  • 2 min read
Airlangga: Ekonomi Nasional Berjalan dengan Baik Meski Ada Tren Inflasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Dok: Istimewa)

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa meskipun deflasi terjadi selama lima bulan berturut-turut, perekonomian nasional tetap berjalan dengan baik secara keseluruhan.

“Untuk deflasi, kita perlu melihat dari sudut pandang yang lebih luas,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (3/10/2024).

Ia menjelaskan sejumlah indikator ekonomi yang menunjukkan pergerakan positif, seperti peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2024 yang naik menjadi 124,4 dari 123,4 pada bulan sebelumnya.

Cadangan devisa Indonesia juga meningkat pada akhir Agustus 2024 menjadi 150,2 miliar dolar AS, dari 145,4 miliar dolar AS pada akhir Juli 2024.

“Jika ekonomi tidak bergerak, cadangan devisa tidak akan bertambah. Selain itu, kami baru menerapkan pengaturan devisa hasil ekspor (DHE) yang efektif menjaga dolar tetap di dalam negeri,” jelasnya.

Nilai tukar rupiah berhasil ditekan ke Rp15.300 setelah sebelumnya mencapai Rp16.000. “Ini menunjukkan bahwa ekonomi tetap berjalan,” tambahnya.

Terkait inflasi, meskipun terjadi deflasi bulanan sebesar 0,12 persen pada September 2024, inflasi inti tetap mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.

Airlangga menekankan bahwa inflasi inti lebih penting untuk diperhatikan dibandingkan inflasi keseluruhan, karena lebih stabil dan mencerminkan dinamika permintaan-penawaran serta faktor-faktor eksternal seperti nilai tukar dan harga komoditas internasional.

“Jika inflasi inti terus naik, itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Akan menjadi hal yang aneh jika pertumbuhan naik, tapi inflasi inti justru menurun,” jelasnya.

Ia juga mencatat bahwa dalam 10 tahun terakhir, Indonesia berhasil menurunkan inflasi. Pada 2014, inflasi nasional mencapai 8,36 persen, sedangkan pada tahun ini inflasi tahunan tercatat sebesar 1,84 persen (yoy) dan inflasi tahun kalender 0,74 persen (ytd) per September 2024.

“Oleh karena itu, kami tidak khawatir tentang deflasi, karena kami juga mempertimbangkan indikator ekonomi lainnya,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *