Waspada Virus Mpox Mengancam Asia Tenggara, Indonesia Bersiap Antisipasi Masuknya Virus
Jakarta – Kementerian Kesehatan Indonesia kini tengah meningkatkan kewaspadaan menyusul laporan penyebaran virus Mpox (dulu dikenal sebagai monkeypox) di beberapa negara di Asia Tenggara. Penyebaran virus ini mulai mencemaskan setelah kasus baru dilaporkan di beberapa negara tetangga, seperti Singapura dan Thailand. Otoritas kesehatan Indonesia sedang bersiap untuk menghadapi kemungkinan masuknya virus mpox ke Tanah Air.
Virus mpox adalah penyakit zoonosis yang dapat menyebar dari hewan ke manusia dan antar manusia. Meskipun penyebarannya masih lebih terkendali dibandingkan pandemi COVID-19, kehadiran virus ini tetap menjadi perhatian karena berpotensi menimbulkan wabah, terutama di kawasan padat penduduk seperti Asia Tenggara.
Peningkatan Kasus di Asia Tenggara
Singapura dan Thailand telah mengonfirmasi peningkatan jumlah kasus mpox dalam beberapa minggu terakhir. Penyakit ini ditularkan melalui kontak fisik langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi. Penularan juga bisa terjadi melalui penggunaan bersama barang-barang pribadi seperti pakaian atau tempat tidur.
Otoritas kesehatan di Thailand melaporkan bahwa kasus mpox di negaranya sebagian besar terjadi di kalangan kelompok risiko tertentu, termasuk pekerja migran dan pelancong internasional. Singapura juga telah melaporkan kluster mpox, mendorong negara tersebut untuk memperketat pengawasan di titik-titik perbatasan dan meningkatkan pelacakan kontak untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Upaya Antisipasi di Indonesia
Kementerian Kesehatan RI menyatakan telah menyiapkan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi potensi masuknya virus mpox ke Indonesia. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya telah memperkuat pengawasan di pintu masuk internasional seperti bandara dan pelabuhan, terutama bagi pelancong yang datang dari negara-negara yang teridentifikasi memiliki kasus mpox.
“Kami telah menyiapkan prosedur pemeriksaan ketat di semua bandara internasional dan pelabuhan untuk memastikan deteksi dini setiap kemungkinan kasus mpox yang masuk ke Indonesia. Jika ditemukan kasus, akan langsung dilakukan karantina dan perawatan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Selain itu, pemerintah juga memperketat koordinasi dengan WHO dan otoritas kesehatan negara tetangga untuk mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan penyebaran virus ini di kawasan Asia Tenggara.
Gejala dan Pencegahan Mpox
Gejala awal mpox meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening, diikuti oleh munculnya ruam atau lesi pada kulit. Penyakit ini dapat berlangsung selama 2-4 minggu dan umumnya sembuh dengan sendirinya, meski dalam beberapa kasus bisa menimbulkan komplikasi.
Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga kebersihan diri, terutama jika berinteraksi dengan orang yang memiliki gejala mpox. “Hindari kontak fisik yang tidak perlu dan pastikan selalu menjaga kebersihan tangan dan lingkungan sekitar,” tambah Menkes.
Vaksin dan Tindakan Pencegahan
Saat ini, vaksin cacar telah digunakan di beberapa negara untuk memberikan perlindungan terhadap mpox, karena kedua virus tersebut memiliki hubungan erat. Pemerintah Indonesia belum merencanakan vaksinasi massal, namun terus memantau perkembangan situasi.
Jika penyebaran virus mpox semakin meluas di kawasan, Kementerian Kesehatan siap mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut, termasuk kemungkinan penerapan vaksinasi di kelompok-kelompok rentan.
Dengan semakin meningkatnya kasus mpox di Asia Tenggara, Indonesia tengah bersiap untuk mencegah masuknya virus tersebut ke wilayahnya. Langkah-langkah pencegahan seperti pengawasan di perbatasan, peningkatan deteksi dini, dan edukasi masyarakat menjadi kunci untuk melindungi negara dari potensi wabah baru. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, sambil menjaga kebersihan dan kesehatan diri.
