JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti insiden ledakan di SMA 72 Jakarta yang terjadi pada Jumat lalu. Ia juga mengimbau sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pengaruh game online serta fenomena perundungan di kalangan pelajar.
Pembahasan itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada sore hari ini. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, serta pejabat terkait lainnya.
“Beliau tadi menyampaikan bahwa kita harus berpikir untuk membatasi dan mencari jalan keluar terhadap pengaruh dari game online,” kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan, Minggu (9/11).
Menurut Prasetyo, pengaruh game online tidak dapat diabaikan karena berpotensi memengaruhi perilaku siswa dan berdampak jangka panjang terhadap masa depan mereka.
Ia mencontohkan game bergenre perang seperti PUBG, di mana terdapat berbagai bentuk kekerasan serta penggunaan senjata api yang mudah dipelajari.
“Jadi perlu ada pembatasan. Di situ jenis-jenis senjata mudah sekali dipelajari, dan ini bisa lebih berbahaya. Secara psikologis, mereka yang terbiasa melakukan kekerasan (di dalam game) bisa menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa,” lanjut Prasetyo.
Selain dampak game online, perundungan di lingkungan sekolah juga menjadi fokus perhatian Presiden Prabowo. Ia meminta pihak sekolah lebih waspada terhadap isu ini, terutama setelah informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa terduga pelaku ledakan di SMA 72 merupakan korban bullying.
“Kita sampaikan sekali lagi, kalau berkenaan dengan masalah bullying, kita sebagai sesama anak bangsa harus menghindari hal-hal yang tidak baik atau berimplikasi buruk seperti aksi-aksi perundungan,” pungkasnya.