Dinkes DKI Jakarta Klarifikasi Dugaan Lonjakan Kasus Mirip COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menanggapi kekhawatiran masyarakat mengenai laporan peningkatan penyakit dengan gejala serupa COVID-19, seperti yang diduga banyak orang masih berkaitan dengan virus Corona, flu biasa, atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), dalam sebulan terakhir.
Ani menegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada lonjakan kasus penyakit tertentu yang dianggap signifikan dan berada di luar kendali di Jakarta. Meskipun kasus ISPA memang terlihat meningkat, ia menyatakan bahwa pola kenaikannya masih sesuai dengan pola musiman yang biasa dilaporkan setiap tahun.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan bahwa sejauh ini kasus ISPA masih sesuai dengan polanya. Ia menambahkan bahwa ketika iklim dan cuaca cenderung seperti sekarang, kasusnya biasanya agak naik, tetapi hal itu tidak signifikan.
Ani menambahkan, keluhan masyarakat yang merasa penyakitnya (seperti batuk dan pilek) sulit sembuh kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat, Dinkes DKI memastikan bahwa upaya pencegahan dan penanganan penyakit yang berpotensi menjadi wabah terus dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Ani juga memastikan kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) di seluruh wilayah Jakarta, termasuk 292 puskesmas pembantu dan 44 puskesmas kecamatan yang beroperasi 24 jam. Ia mengimbau warga yang mengalami gejala untuk segera berobat agar dapat dideteksi dini.
Terkait penyakit COVID-19 itu sendiri, Ani menyatakan bahwa penyakit ini kini telah memasuki fase endemis. Oleh karena itu, meski kasus COVID-19 masih ditemukan, tingkat keparahannya dinilai tidak tinggi, dan mayoritas kasus hanya memerlukan perawatan jalan.