Kinerja Kementan Dinilai Mendongkrak Kepuasan Petani
JAKARTA – Kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman mendapat sorotan positif berkat sejumlah kebijakan strategis. Langkah-langkah tersebut berhasil meningkatkan optimisme petani sekaligus mendorong peningkatan produksi pertanian di Indonesia.
“Responden secara umum menyatakan 77 persen kenaikan HPP berhasil menyejahterakan petani. Namun, jika kita pilah lagi respons berdasarkan pekerjaannya, di situ ada petani dan peternak yang berhubungan langsung dengan agraris. Maka, angkanya jauh lebih tinggi lagi, yaitu 84 persen petani puas dan menyambut baik kebijakan tersebut,” ujar Peneliti Senior Litbang Budiawan Sidik Arifianto dalam diskusi publik bertajuk “1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Apa Kabar Ketahanan Pangan?” yang digelar Lembaga Survei KedaiKOPI di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Tingkat kepuasan petani terhadap kebijakan pemerintah di sektor pertanian jauh lebih tinggi dibandingkan responden dari berbagai kalangan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa program-program yang dijalankan Kementan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para pelaku utama di sektor pertanian. Survei yang dilakukan secara langsung menjadi dasar temuan tersebut.
“Kalau bicara pangan yang kita tanya ke responden, ternyata secara umum 62 persen mereka mengikuti. Terus, kalau kita tanya lagi terkait kepuasan program ketahanan pangan di bawah Kementerian Pertanian, 71 persen dari mereka menyatakan puas,” kata Budiawan.
Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan masyarakat di seluruh Indonesia, dengan fokus pada Pulau Jawa sebagai sentra produksi padi terbesar. Responden berasal dari berbagai lapisan sosial ekonomi, mulai dari kalangan bawah, menengah, hingga atas.
Secara umum, masyarakat memberikan penilaian positif terhadap kinerja pemerintah di sektor pangan. “Hampir rata-rata masyarakat, tambah Budiawan, puas dengan kinerja pemerintah, khususnya di Kementan.”
Tingkat kepuasan terhadap Kementan sebagai institusi bahkan lebih tinggi dibandingkan penilaian terhadap program secara umum. “Kalau kita tanya institusinya, yang ada di benak mereka adalah Kementan dan kalau ditanya lagi terkait kepuasan mereka terhadap Kementan, kepuasannya relatif lebih tinggi, yaitu sekitar 71 persen,” ucap Budiawan.
Keberhasilan sektor pangan Indonesia juga mendapat pengakuan dari analis komunikasi politik Hendri Satrio. Ia mengapresiasi capaian di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo yang diakui oleh lembaga internasional seperti FAO dan USDA.
“Diprediksi angkanya mencapai 35,6 juta ton. Kemarin juga di PBB, Pak Prabowo mengatakan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Mudah-mudahan ini membawa kebaikan yang akan muncul untuk Indonesia ke depan,” ucap Hensa.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat peningkatan kesejahteraan petani secara nasional. Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2025 mencapai 124,36, menunjukkan kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Angka ini mengindikasikan bahwa pendapatan petani tumbuh lebih cepat dibandingkan pengeluaran rumah tangga mereka.