Internasional

Israel Tangkap 223 Aktivis Sumud Flotilla

  • October 2, 2025
  • 2 min read
Israel Tangkap 223 Aktivis Sumud Flotilla Aktivis Global Sumud Flotilla dicegat oleh Angkatan Laut Israel. (Foto: Tangkapan layar YouTube Novara Media)

JAKARTA – Sebanyak 223 aktivis internasional yang tergabung dalam konvoi bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza dilaporkan ditahan oleh pasukan Israel. Informasi ini disampaikan oleh penyelenggara misi Global Sumud Flotilla melalui akun resmi mereka, Kamis (2/10).

Konvoi laut yang terdiri dari lebih dari 50 kapal ini diketahui membawa bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan makanan dan obat-obatan. Sejak berlayar dari pelabuhan-pelabuhan Eropa pada akhir Agustus, misi ini menyuarakan solidaritas terhadap warga Palestina yang terdampak blokade dan agresi Israel.

Dalam pernyataannya, pihak flotilla memastikan bahwa 15 kapal telah diserang oleh militer Israel sejak Rabu malam (1/10). Delapan kapal lainnya dikabarkan kemungkinan besar juga tengah berada dalam situasi serupa.

Flotilla turut merilis nama dan kewarganegaraan dari 223 aktivis yang berada di kapal-kapal yang diserang melalui media sosial mereka.

Belum ada konfirmasi resmi terkait kondisi para aktivis yang ditahan maupun lokasi keberadaan mereka saat ini.

20 Kapal Diserang, Puluhan Masih Melaju

Pelacak resmi konvoi mencatat bahwa hingga saat ini total 20 kapal telah menjadi target serangan Israel. Sementara itu, 24 kapal lainnya dilaporkan masih melanjutkan pelayaran menuju pesisir Gaza.

Salah satu aktivis yang ikut dalam misi tersebut, Erdem Ozveren dari Turki, menyebut bahwa kapal mereka sempat berada kurang dari 30 mil laut dari wilayah Gaza sebelum komunikasi terputus. Belum diketahui apakah kapal yang ditumpanginya turut diserang.

Menurut data penyelenggara, misi kali ini menjadi yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 500 relawan sipil dari lebih dari 45 negara terlibat dalam aksi solidaritas maritim ini.

Krisis Kemanusiaan Terus Memburuk

Konvoi bantuan tersebut menjadi respons atas kondisi kemanusiaan di Gaza yang kian memburuk. Sejak Israel memperketat blokade pada Maret 2025 dengan menutup seluruh perbatasan dan menghentikan pengiriman logistik, situasi di wilayah berpenduduk hampir 2,4 juta jiwa itu semakin mengkhawatirkan.

Sejak agresi militer dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina tewas akibat serangan udara dan darat Israel. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

PBB dan berbagai organisasi hak asasi manusia telah berkali-kali mengingatkan bahwa Jalur Gaza kini berada dalam ambang kehancuran total, dengan kelaparan dan wabah penyakit menyebar luas. Namun hingga saat ini, upaya penyaluran bantuan kemanusiaan secara langsung masih terus dibatasi oleh otoritas Israel.

Sumber: Antara

Baca juga: Intersepsi Flotilla oleh Israel Picu Gelombang Protes Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *