Berita Sport Umum

Ousmane Dembele Dinobatkan sebagai Peraih Ballon d’Or 2025

  • September 23, 2025
  • 3 min read
Ousmane Dembele Dinobatkan sebagai Peraih Ballon d’Or 2025 Ousmane Dembele menjadi pemain Prancis keenam yang memenangkan penghargaan bergengsi Ballon d'Or 2025. (Foto AP)

PARIS – Perjalanan karier yang penuh liku-liku akhirnya berujung manis bagi Ousmane Dembele. Bintang Paris Saint-Germain (PSG) ini resmi dinobatkan sebagai peraih Ballon d’Or 2025, mengungguli nama-nama besar lainnya, termasuk sensasi muda Barcelona, Lamine Yamal. Penghargaan ini menjadi puncak dari musim yang luar biasa, di mana Dembele menampilkan performa terbaik dalam kariernya.

Kemenangan Dembele ini tidak terlepas dari performa fantastisnya sepanjang musim 2024-2025 bersama PSG. Di bawah asuhan pelatih Luis Enrique, Dembele tampil sebagai motor serangan utama tim, mencatatkan 35 gol dan 16 assist di semua kompetisi. Statistik ini menjadi yang terbaik dalam kariernya dan memainkan peran krusial dalam keberhasilan PSG meraih gelar ganda domestik, serta puncaknya, trofi Liga Champions pertama mereka.

Performa gemilang Dembele terlihat jelas dalam laga-laga krusial. Ia mencetak delapan gol di Liga Champions, termasuk gol-gol penting melawan tim-tim elite seperti Manchester City, Liverpool, dan Arsenal. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada mencetak gol, tetapi juga dalam menciptakan peluang. Ia memberikan dua assist dalam final Liga Champions melawan Inter Milan yang berakhir dengan skor telak 5-0 untuk kemenangan PSG.

Keputusan Luis Enrique untuk menempatkan Dembele lebih ke tengah lapangan terbukti menjadi terobosan taktis yang brilian. Dembele berhasil meledak dengan 25 gol hanya dalam 20 pertandingan antara Desember hingga Maret. Perubahan posisi ini memungkinkannya untuk lebih leluasa mengancam pertahanan lawan dan memaksimalkan kemampuan dribbling serta visinya.

Meskipun demikian, bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, tidak pulang dengan tangan kosong. Setelah bersaing ketat dengan Dembele di voting utama, ia dinobatkan sebagai peraih Kopa Trophy, penghargaan untuk pemain muda terbaik. Yamal berhasil meraih trofi ini untuk kedua kalinya secara beruntun, sebuah catatan bersejarah yang menunjukkan dominasinya di antara talenta-talenta muda. Kontribusi dan gayanya yang berani bersama Barcelona dan Timnas Spanyol di UEFA Nations League diakui secara luas.

Sementara itu, raihan prestasi juga menghampiri penjaga gawang andalan PSG musim lalu, Gianluigi Donnarumma. Kiper asal Italia ini dianugerahi Yashin Trophy, sebuah penghargaan untuk kiper terbaik dunia. Kemenangan ini merupakan yang kedua bagi Donnarumma setelah sebelumnya ia meraihnya pada tahun 2021. Dominasinya di bawah mistar gawang membantu PSG meraih quadruple yang tak terlupakan, sebelum ia memutuskan pindah ke Manchester City.

Pencapaian luar biasa yang diraih oleh para pemain PSG musim lalu tidak lepas dari sentuhan dingin sang arsitek, Luis Enrique. Ia secara pantas dinobatkan sebagai Pelatih Pria Terbaik Tahun Ini dan meraih Johan Cruyff Trophy. Enrique berhasil membawa PSG meraih treble bersejarah, termasuk gelar Liga Champions pertama yang sangat diidam-idamkan. Meskipun tidak dapat hadir karena alasan jadwal pertandingan, penghargaan ini menjadi bukti nyata kepiawaian taktik dan manajemennya.

Tiga penghargaan individu yang jatuh ke tangan para pemain dan pelatih PSG—Dembele, Donnarumma, dan Enrique—menjadi puncak dari keberhasilan kolektif. Hal ini diperkuat dengan dinobatkannya Paris Saint-Germain sebagai Klub Pria Terbaik Tahun Ini. Pengakuan ini menegaskan dominasi mereka di panggung sepak bola Eropa dan dunia sepanjang musim 2024-2025.

Hasil voting menunjukkan Dembele berhasil mengungguli Lamine Yamal yang harus puas berada di posisi kedua dalam peringkat Ballon d’Or pria. Sementara itu, rekan setimnya di PSG, Vitinha, menempati posisi ketiga. Kekalahan Yamal dari Dembele juga sempat menuai perdebatan, namun statistik dan kontribusi Dembele dianggap lebih dominan dalam keberhasilan timnya meraih gelar-gelar penting.

Dengan kemenangannya ini, Dembele menjadi pemain Prancis keenam yang meraih Ballon d’Or, mengikuti jejak para legenda seperti Karim Benzema, Zinedine Zidane, Michel Platini, Jean-Pierre Papin, dan Raymond Kopa. Kemenangannya adalah bukti nyata bahwa dedikasi, kerja keras, dan kepercayaan dari pelatih dapat mengubah karier seorang pemain dari statusnya yang sering dirundung cedera menjadi yang terbaik di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *