
Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) menjelaskan bahwa berbagai ramuan herbal dan jamu dapat menjadi solusi alami untuk meredakan gejala awal keracunan makanan. Keracunan makanan, yang umumnya disebabkan oleh kontaminasi virus, parasit, atau zat kimia akibat proses penyiapan dan penyimpanan yang kurang higienis, memerlukan penanganan yang tepat, terutama pemenuhan kebutuhan cairan.
Ketua Umum PDPOTJI, Inggrid Tania, merekomendasikan tujuh bahan alami untuk meredakan keluhan yang timbul akibat keracunan. Berikut adalah bahan-bahan alami yang disarankan sebagai pertolongan pertama, selain kebutuhan akan cairan seperti oralit:
- Air Kelapa (Terutama Kelapa Muda/Hijau): Cairan ini sangat dianjurkan untuk mengatasi dehidrasi. Kaya akan garam alami dan mineral penting seperti kalium, air kelapa membantu mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare atau muntah. Dianjurkan mengonsumsi satu cangkir setiap kali muntah atau diare.
- Rebusan Jahe: Jahe dikenal efektif dalam meredakan rasa mual dan muntah. Rebusan dapat dibuat dengan mengiris sekitar 10 gram jahe segar, merebusnya dalam 250-300 ml air, dan dapat dikonsumsi hingga empat cangkir dalam sehari.
- Bunga Chamomile: Seduhan teh dari bunga chamomile bermanfaat untuk menenangkan saluran pencernaan dan meringankan gejala keracunan.
- Daun Pepermin (Daun Mint): Selain diseduh sebagai teh, daun mint yang telah dicuci bersih dapat dikonsumsi langsung untuk membantu meredakan gejala sakit perut dan mual.
- Air Rebusan Adas: Adas memiliki khasiat untuk meredakan sakit perut atau kram perut yang sering menyertai keracunan makanan.
- Yoghurt: Kandungan probiotik di dalam yoghurt bermanfaat meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Bakteri baik ini berperan penting dalam melawan bakteri jahat yang menjadi pemicu keracunan. Namun, konsumsi perlu memperhatikan riwayat alergi.
- Pisang: Buah yang kaya mineral ini sangat membantu, terutama bagi individu yang memiliki pencernaan sensitif, serta membantu mengikat feses.
Selain daftar di atas, ada beberapa makanan dan minuman lain yang secara umum disarankan oleh ahli gizi dan kesehatan untuk membantu pemulihan dari keracunan makanan karena efeknya yang menenangkan atau kemampuannya mengganti elektrolit:
- Air Rebusan Jintan Putih atau Ketumbar: Sama seperti adas, air rebusan rempah-rempah ini juga dikenal memiliki efek meredakan kram dan sakit perut.
- Makanan Hambar (Diet BRAT): Pola makan yang fokus pada makanan hambar seperti Nasi Putih, Roti Tawar (Toast), Apel (tanpa kulit), dan Pisang (BRAT: Bananas, Rice, Applesauce, Toast) sering direkomendasikan karena mudah dicerna dan tidak mengiritasi lambung.
- Kaldu Bening: Konsumsi kaldu ayam atau sayuran yang bening dapat membantu mengganti garam dan mineral (elektrolit) penting yang hilang akibat muntah atau diare tanpa membebani sistem pencernaan.
Penting untuk diingat, menurut Inggrid Tania, penanganan keracunan harus bersifat komprehensif. Setelah memberikan pertolongan pertama dengan bahan herbal, memastikan asupan cairan, nutrisi yang seimbang, dan istirahat yang cukup adalah kunci pemulihan. Penting juga untuk menghindari penggunaan obat-obatan tanpa resep dari tenaga medis profesional.
Jika gejala keracunan tidak membaik atau semakin parah, pasien wajib segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.