163 WNI Terdampak Kebakaran Besar di LA, California

JAKARTA – Kebakaran besar yang melanda wilayah Los Angeles (LA), California masih terus terjadi. Sebanyak 163 orang WNI terdampak bencana yang masih terus berlangusung tersebut.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Judha Nugraha, menyampaikan ratusan WNI tersebut mayoritas saat ini sedang mengungsi.

“Mayoritas mereka (WNI) mengungsi. Ada yang mengungsi menuju ke shelter yang disediakan oleh otoritas setempat, maupun juga mengungsi secara mandiri ke tempat kolega ataupun keluarganya”, ujar Judha, Senin 13 Januari 2024.

Judha menambahkan, saat ini seluruh WNI yang terdampak bencana kebakaran besar tersebut dalam kondisi selamat.

“Dari informasi yang diterima hotline saat ini, ada empat telepon masuk ke hotline KJRI yang sudah kita cek bahwa mereka kondisinya selamat”, katanya.

“Berdasarkan informasi otoritas setempat dan juga komunikasi dengan komunitas masyarakat Indonesia yang ada di LA hingga saat ini tidak ada informasi warga negara kita yang menjadi korban meninggal”, tambahnya.

Baca juga: Indonesia Akan Berangkatkan 221.000 Jemaah pada Haji 2025

Ia juga menjelaskan terdapat sejumlah masyarakat dari Indonesia yang menanyakan langsung nasib keluarga mereka kepada otoritas Indonesia di sana.

“Ada juga tiga keluarga dari Indonesia yang juga menanyakan keluarganya yang ada di LA dan sudah dapat kita pastikan juga kondisi mereka selamat”, imbuhnya.

Bantuan Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui KBRI dan KJRI aktif memberikan bantuan bagi WNI terdampak kebakaran di Los Angeles.

“Fokus KJRI saat ini adalah membantu warga negara kita yang melakukan evakuasi secara mandiri. Bagi yang ikut evakuasi menggunakan fasilitas yang diberikan oleh otoritas setempat, biasanya mereka sudah sudah tercukupi”, imbuhnya.

“Namun yang melakukan evakuasi mandiri kita memberikan bantuan logistik berupa makanan, kemudian masker, air besih, dan juga produk-produk hygiene“, sambungnya.

Terparah Sepanjang Sejarah

Kebakaran besar yang melanda Los Angeles pada Januari 2025 telah menjadi salah satu yang terparah dalam sejarah kota tersebut.

Bencana ini telah menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan menimbulkan 16 korban jiwa dan ratusan ribu lainnya harus dievakuasi.

Tercatat kebakaran besar ini diperkirakan menyebabkan kerugian ekonomi mencapai antara Rp 2.200 triliun hingga Rp 2.430 triliun.

(Sumber)